17. Ancaman

34 3 0
                                    

"Amati apa pun, kapan pun. Gunakan matamu untuk melihat. Jangan memiringkan kepalamu kalau bisa. Jangan tunjukkan kepada orang lain kemana arah perhatianmu. Dalam hidup ini kamu akan punya musuh, dan musuh-musuh itu akan berusaha membaca gerak-gerikmu untuk mengetahui niatmu. Pertahankan keunggulanmu dengan membuat mereka terus-menerus menebak." — Julie de la Serre dari Novel Assassin's Creed Unity karya Oliver Bowden.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

17

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

17. Ancaman

"Pasti itu hoax. Nggak usah dipikirin." ucap Anna membujuk Mevia yang sejak tadi melamun. "Lagian aneh aja, beritanya cuma itu satu-satunya yang bahas kalau siswanya...." Anna berbisik. "Bunuh diri,"

"Entah siapa yang posting, kayaknya situs nggak jelas atau oknum yang nggak suka sama sekolah itu. Berita yang lainnya bukan itu penyebabnya. Cuma tuduhan nggak jelas, kan?" Sambungnya. "Terus kalau misalnya itu beneran, yang huni sekolahnya siapa doang? Hantu?" Anna bergidik. "Kan sekolahnya udah nggak beroperasi."

"Kita nggak pernah tahu, sebelum nyari tahu lebih banyak. Mungkin ada yang membungkam media buat nggak nulis berita itu. Atau mungkin juga sekolah itu nggak bener-bener tutup." balas Mevia tidak ingin menyerah.

Anna menghela nafas. Ia membenarkan sedikit posisi tas gendong miliknya di bahu kiri. "Lagian lo punya waktu banyak banget buat ngurusin hal nggak pasti kayak gitu,"

"Udah jelas-jelas sekolah itu di tutup udah lama. Beritanya aja dari situs berita populer masa hoax."

Mevia berdiri dari bangkunya setelah membereskan buku-bukunya. Ia melihat Lauren yang juga berdiri dari bangku. Keluar dari kelas tanpa menoleh kearahnya.

LOS(V)ER: You Live SucksWhere stories live. Discover now