31. Pembunuhan

21 4 0
                                    

"Di dunia ini, hampir tidak ada yang aneh. Terasa aneh itu hanya karena belum diketahui." — The Apothecary Diaries
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

31. Pembunuhan

Tidak ada yang pernah menduga siapa yang Zen temui saat itu. Ketika ia baru keluar dari mobil, dan menuju kafe kecil di pinggir jalan, sosok lelaki jangkung menghampirinya. Sekilas ia langsung tahu bahwa lelaki itu adalah teman Rivanno. Tigris Elevado Caspian.

Tigris menanyakan perihal kasus pembunuhan yang menyatakan bahwa Rivanno adalah pelakunya. Dirinya yang tidak terima atas tudingan itu, langsung berasumsi bahwa pelaku sebenarnya adalah Mafia Hybrid's.  Zen mengetahui semuanya, dan Tigris yakin itu.

Ia mengatakan yang ia tahu pada Tigris. Ia sangat benci dengan Rivanno dan ia menikmati hal itu ketika Rivanno tertimpa masalah. Namun, tidak ada yang tahu hubungan mereka sebenarnya seperti apa.

"Andaikan aja lo sekarat, gue bakal jadi orang pertama yang nge-tawain lo." ujar Zen begitu melihat Rivanno duduk di dekat jendela dalam kafe.

"Lo telat lima menit lima belas detik." balas Rivanno acuh. "Es krim gue sampe habis gara-gara kelamaan nungguin lo."

"Jadi, apa mau lo manggil gue?" tanya Zen.

Rivanno mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Zen mengernyit melihat benda persegi yang disodorkan ke meja. Ia mengambil benda itu. Membacanya sekilas. Itu adalah kartu identitas seseorang. Nama yang tertera di sana adalah Damian Marley D.

"Kartu nama? Kenapa lo kasih gue ini?" tanya Zen lagi.

"Lihat dibaliknya." balas Rivanno.

Zen melihat belakang kartunya dan melihat beberapa angka yang tercetak dengan komputer. Lantas cowok itu menyadari bahwa itu bukan ditunjukkan sebagai kartu untuk menghubungi seseorang. Angka itu adalah code number yang digunakan untuk berkomunikasi antar sesama mafia. Untuk orang biasa, ini hanya terlihat seperti angka biasa dan sulit diterjemahkan. Orang itu harus pandai dalam bahasa pemrograman dan matematika baru dapat mengartikannya.

"Jangan lupa penawar nya," ucap Rivanno entah apa maksudnya.

Zen berdiri menatap Rivanno sinis. "Lo emang selalu nyusahin gue, ya?" Lantas tanpa berkata-kata lagi, ia pergi dari kafe.

Rivanno tidak mengharapkan apapun kalau Zen akan datang ke tempat yang dimaksud atau tidak. Hanya Zen yang paling mungkin bisa melakukannya dari pada orang lain.

Ketika SMA Alphard O'Hanan saat ini tengah terjadi keributan besar. Anggota petarung mencarinya dan berusaha menghubunginya, Rivanno berada di tempat lain. Berdiri di depan bangunan besar bertuliskan hotel bintang lima. Ia masuk ke dalam lobby yang begitu luas. Seorang resepsionis menyambutnya dengan hangat. Rivanno menyebutkan namanya dan pandangan wanita itu berubah.

Resepsionis itu membimbingnya masuk ke dalam lift untuk menunju ke lantai paling atas. Mereka masuk dalam kotak berjalan itu. Pintu lift tertutup dan mulai tertarik ke atas.

Keheningan mencekam terjadi beberapa detik. Posisi Rivanno ada di belakang tubuh wanita muda itu.

Tanpa aba-aba wanita itu berbalik cepat menyabetkan pisau ke arah Rivanno. Gerakan itu sangat tidak terduga. Rivanno menendang tangannya refleks membuatnya terjerembab ke belakang menghantam pintu lift keras.

LOS(V)ER: You Live SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang