Chapter 23

2.3K 309 33
                                    

Cale saat ini bisa menghirup udara bebas. Dirinya sudah meninggalkan rumah sakit yang tampak kurang nyaman baginya beberapa minggu lalu.

Walau dia mendapat banyak ceramah untuk tidak menganggap dirinya sampah dan merendahkan dirinya.

Keluarga Uchiha dan Hyuuga menawarkan agar Cale dirawat dikediaman milik mereka.

Tapi tentunya Cale menolak dengan sopan, memutuskan untuk hidup mandiri.

'Lagipula kau harus membayar makananmu.'

Slogan yang selalu dia terapkan dalam pemikirannya. Cale tidak ingin berhutang kepada siapapun selagi dia bisa menjaga dirinya sendiri.

Dia merasa bergidik jika mengingat tatapan ganas yang diberikan mereka padanya.

Cale yang saat ini sedang meminum tehnya dengan damai. Tiba-tiba dikejutkan oleh dobrakan pintu yang keras.

Brak

"Uhuk...uhuk... Ada apa?!"

Cale tersedak tehnya sendiri mencoba untuk bertanya.

Shin menoleh pada sumber suara. Dia merasa lega Cale masih berada dirumah. Tapi dia langsung teringat perkataan adiknya tadi.

"Cale-san, Naruto....!!" Napas Shin tampak terengah-engah mencoba mengatakan sesuatu.

Cale memiliki firasat buruk saat ini.

***


Naruto, Sai, dan Shin berangkat bersama menuju akademi. Shin dan Sai telah didaftarkan oleh Cale sewaktu Hokage Ketiga menjenguknya.

Mereka kini telah resmi menjadi murid akademi. Sedangkan Sasuke saat ini bersikeras tetap dirumah menjaga kakaknya yang masih beristirahat.

Disaat Shin berpisah dari mereka. Naruto dan Sai dicegat oleh beberapa anak.

Mereka mengatakan bahwa salah satu dari anak itu melihat Cale berjalan di belakang bukit bekas tempat terjadinya pertempuran.

Naruto dan Sai tidak mempercayai mereka. Tapi seolah-olah mereka menganggap Naruto tidak terlalu memperdulikan kakaknya.

Emosi Naruto tampak jelas diwajahnya antara kekhawatiran pada Cale dan kemarahan yang ditujukan kepada beberapa anak nakal didepannya.

Sai tak sempat menghentikan Naruto yang sudah pergi. Semua anak itu tertawa terbahak-bahak mengatakan Naruto terlalu bodoh untuk lelucon mereka.

Sai tidak terima dengan perlakuan para bocah nakal itu dan meninju beberapa diantara mereka meski dia sendiri juga terkena pukulan balik. Dia segera bergegas menuju ke kelas milik kakaknya itu dan memberitahu semuanya.

Segera Shin berlari menuju apartemen yang ditempati oleh mereka. Tidak menggubris perkataan wali kelasnya.

***

Iruka mengabsen satu persatu murid dan tidak menemukan kehadiran Naruto.

Tatapannya beralih melihat beberapa anak yang terlihat babak belur. Dia menanyai anak-anak itu. Mereka menjawab anak baru yang memukuli mereka.

"Naruto saat ini ada di belakang perbukitan, Sensei!

Mereka yang memancing Naruto untuk pergi kesana!"

Anak berambut nanas mengatakan dengan lantang diseluruh kelas menunjuk anak-anak yang bermuka babak belur.

"Shikamaru! Kau pengkhianat!!"

Salah satu anak tak terima dengan tuduhan Shikamaru.

"Kau memancing emosinya dengan mengatakan kakaknya berada disana.

Kehidupan Ketiga Cale HenituseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang