Chapter 10

2.2K 353 20
                                    

Mereka telah tiba di desa Kumogakure 3 menit yang lalu. Tampak raut pucat Hizashi setelah mengeluarkan isi perutnya selama itu.

Penjaga gerbang desa yang melihat kemunculan dua orang segera waspada.

Disaat seperti ini Cale hanya melirik Hizashi dengan tatapan yang seolah mengatakan 'lebih baik kalau kau yang menjelaskannya. Aku terlalu malas.'

Tapi beda pemikiran dari Hizashi. Dia melihat tatapan bocah itu yang terlihat mengkhawatirkan kondisinya.

'Apa dia mengkhawatirkanku? Lebih baik aku harus mengurus penjaga gerbangnya agar dia melihat bahwa kondisiku sudah lebih baik.'

Cale melihat Hizashi yang menganggukan kepala segera tersenyum lebar.

'Bagus dengan ini aku tak perlu repot.'

'Bocah ini terlalu baik.'

Segera Hizashi menjelaskan kedatangannya. Salah satu penjaganya segera pergi meninggalkan mereka untuk memberi laporan kepada Raikage mereka.



***



"Jadi kalian kemari ingin bernegosiasi?" Ucap keras Raikage.
Tak hanya Raikage tapi para petinggi terlihat berkumpul duduk diruang pertemuan.

Cale hanya diam sedangkan Hizashi menganggukkan kepalanya dengan ekspresi tenang.

Terdengar tawa menggelegar diruangan sunyi itu.

Brak

Gebrakan tangan Raikage mengagetkan Cale disisi lain. Tapi raut itu tertutupi oleh ekspresinya yang tabah.

'Bukankah jika dia menamparku aku mungkin akan langsung tewas?'

"Jangan bercanda! Justru kalian yang menyulut perkara ini dengan kami. Kalian mengatakan ini adalah negosiasi. Jangan bicara omong kosong!!"

Salah satu petinggi menunjukkan jarinya pada Hizashi.

"Kalian yang harusnya memberi kompensasi kepada kami. Kenapa kami harus menegosiasikan ini pada kalian!!"

Suasana terasa tegang didalam ruangan. Terdengar suara bocah terkejut mendengar pembicaraan mereka.

"Apakah ini keputusan kalian?"

"Apa maksudmu? Bocah sepertimu lebih baik berada dirumah dan bermain bersama bocah bau lainnya!!"

Cale memiringkan kepalanya terlihat berpikir keras.

"Hmm.. kau benar."

Tekanan dalam udara terasa menyesakkan. Semua orang seperti merasakan tekanan seperti mencekik tenggorokan mereka.

"Tapi aku tidak mau." Senyuman bocah yang terlihat bagi mata mereka terasa menyeramkan.

"Kalian yang seenaknya menculik orang desa kami dan meminta kompensasi? Jangan pernah bermimpi!!" Suara dingin Cale mencapai telinga semua orang.

Cale mengeluarkan setengah Aura Mendominasinya. Semua yang di dalam ruang pertemuan kecuali Hizashi merasakan dampaknya.

'A-apa ini aku tidak bisa bernapas?'

Raikage mencoba mengangkat kepalanya. Matanya bertemu mata Cale yang meliriknya dengan tatapan dingin.

'Bocah itu bukan bocah sembarangan.'

Tangannya terasa bergetar dan berkeringat.

"Aku akan katakan ini sekali lagi. Jika kalian tidak setuju-." Cale perlahan mengeluarkan bola video di depan semua orang.

"Aku akan menyebarkan tindakan kotor kalian kepada semua desa. Bukankah itu menyenangkan?"

Terlihat wajah semua orang pucat pasi mendengar ancaman dari seorang bocah.

"Jika kalian setuju angkat jari kalian."

Semua orang mengangkat jari mereka. Akhirnya Raikage juga tidak punya pilihan selain mengangkat jarinya.

"Bagus, aku suka dengan negosiasi ini berjalan dengan baik." Cale bertepuk tangan dengan senyum cerahnya. Sedangkan Hizashi hanya memandangnya datar disampingnya.

Akhirnya setelah negosiasi selesai dengan lancar (serta penuh ancaman dari Cale tentunya). Mereka akhirnya akan kembali ke Konoha.


***



Di dalam ruang rapat desa Kumogakure



Semua orang terdiam setelah kepergian Cale dan Hizashi.

Salah satu mencoba bangkit dari kursinya dan tiba-tiba dia terjatuh.

Semua orang seperti masih merasakan dampak dari tekanan yang ditinggalkan oleh bocah berambut merah.

"Dia bukan bocah tapi iblis berkepala merah!!"

Tangan Raikage masih terlihat bergetar dia atas meja rapat.

"Sial!!!"

Brak

Tercetak kepalan tangan diatas meja rapat untuk kedua kalinya.



***


Cale saat ini tertawa lebar dihadapan ketiga bocah yang melihatnya.

'''Apakah Nii-chan/Cale-san jadi gila?'''

Kehidupan Ketiga Cale HenituseWhere stories live. Discover now