Chapter17

2.2K 367 35
                                    

Danzo melihat kekacauan dimarkas anbu root miliknya. Tak lama seorang anbu muncul dibelakangnya. 

Anbu itu terlihat bersimpuh hormat memberi laporan padanya.

"Danzo-sama semua sudah siap sesuai perintah anda."

Senyum Danzo perlahan naik.

"Bagus, jalankan sesuai rencana. Aku juga akan kesana."

Anbu itu terlihat ragu-ragu. Danzo menyadari bahwa Anbu tersebut belum pergi segera bertanya dengan mengisyaratkan untuk segera melanjutkan laporannya.

"Disana juga ada seorang bocah berambut merah disampingnya."

"Aku tidak peduli. Jika dia mengganggu habisi saja. Tidak boleh ada saksi mata seorangpun."

Tatapan dingin Danzo mengarah kearah pintu yang tidak lagi terbentuk.

Anbu itu mengikuti perintahnya dan pergi dengan cepat.

"Hiruzen kau lihat saja desa yang selama ini kau bangun akan pecah."


***


Shisui berada ditempat yang diarahkan Cale padanya. Dia saat ini bermain papan Go bersamanya.

Dirinya sempat terheran oleh kelakuan bocah didepannya. Tapi anehnya permainan itu dijalankan oleh Cale sendiri.

Keheningan itu dipecahkan oleh suara papan Go yang terus menerus diletakkan olehnya.

Ctak.

Ctak.

Terlihat biji hitam dan putih terjalin satu sama lain. Dan dua biji putih yang berada ditengah saat ini saling berhadapan.

Shisui segera menyadari maksud bocah berambut merah itu.

'Dia sudah tahu lokasi sekutu dan  musuh?!'

Keringat dingin menetes didahi dan punggungnya.

'Jadi kita sudah terkepung.'

Tatapan Shisui terlihat tenang tetapi adrenalin dalam dirinya meningkat.

Segera hujan kunai tiba-tiba menyerang dari segala arah. Shisui segera menghindar membawa Cale ikut bersamanya.

Shisui sempat melihat Cale yang masih memasang wajah tenang.

'Dia tidak takut dengan situasi ini?
Apa dia pernah mengalami ini sebelumnya?'

Tanpa Shisui sadari Cale meneguk ludahnya.

'Hampir saja aku jadi daging cincang, jika Shisui tidak secara reflek menghindar.'

Semua musuh akhirnya menampakkan diri didepan kedua orang itu.

Shisui menghitung semua orang sesuai biji Go yang diletakkan Cale dalam permainannya.

'Kurang tiga orang.'

Cale yang melihat kebimbangan dalam diri Shisui segera menjawabnya.

"Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak perlu. Lebih baik fokus dulu yang ada di depanmu. Aku akan melindungi punggungmu."

Segera Shisui melesat pergi mempercayakan apa yang dikatakan Cale padanya.

'Padahal aku tidak pernah mempercayai seorangpun selain Itachi.'

Serangan Shisui terlihat cepat dan gesit melawan musuh dihadapannya.

Pedang Shisui segera menggores kedua musuhnya dalam sekali serang.

Kehidupan Ketiga Cale HenituseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang