Chapter 13

2.1K 347 40
                                    

Cale dan Naruto saat ini berjalan menuju kawasan Uchiha. Mereka bergandengan tangan di sepanjang jalan.

Naruto memasang raut cemberut tak senang melihat tatapan terpesona setiap orang yang tertuju terhadap kakaknya.

Walau mungkin kakaknya selalu menghiraukan tatapan yang diberikan oleh semua orang.

Mungkin Naruto masih belum paham karena sifat Cale terlalu padat dengan orang disekitar yang menyukainya.

Dia mengingat perkataan Neji dan Hinata disaat kakaknya meninggalkan mereka bertiga usai mengantarkan bentonya.



Flashback

Naruto dan Hinata diseret keluar sementara oleh Neji.

Naruto yang ingin memprotes seketika ciut melihat wajah menakutkan yang dibuat oleh Neji.

"Jangan menakutiku begitu. Wajahmu seperti iblis, ttebayo?"

"Bukan saatnya kau membahas wajahku. Tapi kita harus menjaga Cale-san!" Ucap Neji tak terima dengan Naruto yang mengejek wajah tampannya.

"Apa Cale Nii-chan da-dalam ba-bahaya?"

Terdengar nada khawatir dan gugup dari Hinata.

"Kau benar Hime-sama!"

Raut wajah Naruto dan Hinata terlihat cemas dan gelisah.

"Kalau begitu aku harus menyusul Nii-!" Naruto yang ingin mengejar Cale segera dihentikan oleh Neji.

"Dengarkan aku dulu baka! Yang ku maksud kita harus menjaga Cale-san dari pandangan kotor (terpesona) semua orang yang menatapnya."

Wajah Hinata dan Naruto langsung datar mendengar perkataan Neji.

"Berarti bukankah Neji Nii-sama juga termasuk kelompok itu?" Ujar Hinata dengan acuh tak acuh.

"Hi-Hime-sama aku hanya mengagumi Cale-san saja!" Ujar Neji terbata dengan wajah merah.

"Ahem! Dengar aku tadi melihat bocah emo menatap Cale-san dengan pandangan tak biasa.

Aku khawatir dengan Cale-san."

Kedua tangan Neji meraih kedua bahu Naruto.

"Jadi Naruto kau harus menjaga Cale-san dari bocah itu termasuk orang-orang yang memiliki pandangan kotor terhadap Cale-san!"

Dan dengan kesepakatan akhirnya Naruto setuju untuk melindungi kakak cantiknya dari setiap orang yang berniat merebut kakaknya.



Tanpa disadari sifat protektif Naruto akan terbawa sampai dia dewasa. Dan Neji akan menyesali janjinya dengan Naruto

End Flashback



Tak terasa langkah kaki mereka sudah mendekati kawasan gerbang Uchiha.

Dari jauh bocah emo berambut gagak melambaikan tangan dengan semangat.

Segera mereka melanjutkan perjalanan mereka diselingi perkenalan dan perdebatan kecil dua bocah berambut kuning dan emo.

Salah satu tangan Cale tanpa sengaja memegang cambuk atas didalam sakunya yang terdapat tas spasial.

- Cale kami menemukan orang-orang yang sesuai deskripsimu!!

- Cepat kita harus cepat. Ini serius orang tua itu terlihat menakutkan!!!

- Dia sepertinya akan mengancam anak muda keriput itu!!

Tak jauh kediaman Sasuke terlihat di depan mereka.Cale beralasan akan pergi sebentar untuk membeli sesuatu meninggalkan dua bocah kebingungan.

Setengah perjalanan berlari dengan menggunakan kekuatan angin. Dia mengambil perangkat peninggalan Raon untuk tembus pandang dan menghilangkan hawa keberadaan.

Langkah kakinya berhenti tak jauh dari dua orang yang saling berhadapan.

"Upaya kudeta tersebut tidak akan berhenti tanpa adanya pertumpahan darah.

Jadi kau harus membunuh klanmu sendiri agar tidak terjadi perang saudara.  Akan kutunggu jawabanmu dalam 5 hari."

Mungkin tak terdengar secara detail ditelinganya. Tapi mengingat alur ceritanya  Itachi akan memilih desa dari pada klannya sendiri.

Dan hanya meninggalkan Sasuke yang tersisa dari klan Uchiha.

Lamunan Cale tersadar setelah mendengar langkah Danzo yang mulai menjauh.

Itachi yang masih merenung juga menggerakkan kakinya meninggalkan tempat pidana baginya saat ini.

Setelah memastikan Danzo tidak meninggalkan mata-matanya dengan bantuan elemental angin. Cale mulai mengambil langkah.

"Apa kau akan benar-benar merencanakan rencana bunuh diri ini?"

Itachi menoleh waspada dengan suara yang didengarnya.

Dia tak mampu merasakan keberadaan orang lain ditempat itu.

'Apakah aku terkena genjutsu? Sejak kapan?'

Itachi tidak merasakan apapun yang terjadi dengan tubuhnya. Mencoba membebaskan diri dari kekuatan orang tak dikenal olehnya.

'Mungkinkah ini genjutsu tingkat tinggi?'

"Keluar kau dari persembunyianmu.
Atau aku yang akan menemukanmu!"

Itachi mencoba mengaktifkan sharingannya tapi itu juga upaya yang percuma.

Tapi kenyataannya dia berdiri di samping Itachi dengan jarak satu meter.

"Aku punya solusi tanpa harus melibatkan nyawa klanmu dan desa."

Itachi yang merasa kehadiran suara itu tidak mengancam segera menurunkan senjatanya dan menonaktifkan sharingan yang dimilikinya.

"Apa kau bisa dipercaya?"

"Kau jangan pernah mempercayaiku. Kau tahu!"

Itachi merasa aneh dengan percakapan ini. Biasanya seseorang akan meyakinkan dirinya untuk mempercayai perkataan itu.

(Pada akhirnya Cale juga akan terkena karmanya sendiri dengan perkataan yang dilontarkan olehnya dimasa mendatang.)

"Baiklah! Apa yang kau inginkan sebagai imbalan?"

"Aku suka dengan orang yang langsung berterus terang.

Aku ingin kau membantuku merampok orang yang baru saja terlibat percakapan panas bersamamu."

"Apa yang ingin kau lakukan terhadapnya?"

Itachi merasa was-was dengan jawaban yang akan diberikan olehnya.

"Tenang saja aku tidak akan membunuh jika itu memang tidak diperlukan. Aku memiliki urusan yang harus diurus dengannya.

Jangan lupa aku membutuhkan bantuan seseorang darimu yang bisa kau percayai sebagai rekanmu."

Segera Itachi menyepakati perjanjian itu dengan syarat orang yang akan membantunya harus memperlihatkan wujudnya saat ini.

Perlahan bulan yang tertutup oleh langit selama ini menampakkan sinarnya.

Tepat jatuh di bawah penampilan Cale yang terlihat polos dengan wajah tabahnya.

Mulut Itachi ternganga melihat bocah yang ditemui bersama adiknya. Ada dihadapannya saat ini.

Dengan melambai tangan santai.

"Halo! Itachi-san."

Seringai licik terbentuk dibibir mungilnya.

Kehidupan Ketiga Cale HenituseOnde histórias criam vida. Descubra agora