Seokjin si sumbu pendek dan Jungkook suka menganggu. Hubungan keduanya memanas karena ada pihak-pihak yang tidak menyukai Jungkook yang notabennya anak baru. Tapi Jungkook kekeh untuk melakukan apapun yang dia sukai, dia tidak gentar. Sampai akhirny...
"Ngga harus bohong kan ke gue. Gue tahu mereka bukan temen-temen dari kampus lu Jim,"
"Apa harus gue ijin soal gini juga ke lu Tae?"
"Seenggaknya lu ngga usah bohong,"
"Lu tau kan sekarang gue sama siapa? Mereka temen-temen SMA gue, jadi lu bisa tenang sekarang,"
"Bentar, kalau mereka temen SMA lu, berarti temen gue juga kan?"
"Tae,"
"Meski gue ngga inget, tapi lu bilang kita pernah di SMA yang sama,"
"Tae, lu jangan lupa sama batasan lu. Kalau engga ayah lu marah,"
"Tinggal jawab kan,"
"Gue lagi males debat sama lu, gue juga butuh waktu gue buat nikmatin waktu tanpa harus mikirin masalah kaya gini terus dan ngadepin keras kepala lu. Anggep aja lu ngga kenal mereka, dan masalah selese,"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seokjin tengah ke kamar mandi, kemudian dia mendengar percakapan ini saat dia akan keluar dari toilet restoran tempat mereka makan malam bersama. Seokjin tidak menyangka saat dirinya pergi ke kamar mandi sudah ada Taehyung di sana.
Karena tidak terdengar percakapan dari mereka dan Seokjin mendengar suara langkah menjauh, akhirnya Seokjin memutuskan untuk keluar dari toilet.
Sayangnya, Taehyung ternyata masih di sana, berdiri dekat pintu.
"Oh halo," Seokjin membungkuk memberi salam meski Seokjin masih terkejut dengan kehadiran Taehyung di sini. Siapa yang akan menyangka kan?
Taehyung menatapnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadi lu kenal sama Jimin?" tanyanya langsung tanpa basa basi.
Seokjin mengangguk bingung,
"Gimana lu bisa kenal dia?" tanya Taehyung dengan tatapan tajam.
"Eum, waktu di SMA," jawab Seokjin sekenanya, duh.
"Dan lu ngga kenal gue?" Taehyung semakin mendesak,
