Seokjin si sumbu pendek dan Jungkook suka menganggu. Hubungan keduanya memanas karena ada pihak-pihak yang tidak menyukai Jungkook yang notabennya anak baru. Tapi Jungkook kekeh untuk melakukan apapun yang dia sukai, dia tidak gentar. Sampai akhirny...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalau Seokjin bukan saudara tiri Jungkook.
Seokjin benci perjalanan jauh, karena itu saat ayah dan ibu Kim memintanya bersiap untuk menuju ke Gwacheon mengunakan mobil, Seokjin nampak malas-malasan.
"Kenapa juga aku harus ikut," keluh Seokjin, menyambar boneka astronot dan memeluknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Boneka kesayangan Seokjin kemanapun dia pergi.
"Nanti biar ayah sama ibu kenalin temen baru," dengan sabar ayah Kim menjelaskan namun hal itu tidak menarik untuk Seokjin.
Hoseok dan Hirai sudah cukup untuk jadi temennya sepanjang hidup Seokjin. Mereka saja tidak perlu yang lain!
"Itu alasan kamu ngga banyak temen, pilih-pilih sih," ibu Seokjin memarahi,
Seokjin cemberut dan dia membuang muka ke arah luar mobil. Liburan ini, Seokjin hanya ingin menghabiskan waktunya bersama kedua temannya bukan pergi ke Gwacheon, ke rumah kakek neneknya yang cerewet atau keluarga dari ayah Kim.
Baru saja beberapa menit perjalanan mengunakan mobil pribadi ayahnya, Seokjin sudah masuk ke alam mimpinya mendekap bonekanya dengan damai di kursi belakang.
Ayah Kim menyentuh pipi Seokjin dengan lembut untuk membangunkannya. Seokjin mengerang karena dia masih mengantuk, namun mereka sudah sampai di pinggiran kota Gwacheon. Mobil keluarga Kim Namgil terparkir di depan sebuah restoran tua korea dengan gaya klasik dan menyatu dengan alam.
"Ayo makan dulu," bujuk sang ayah mengawasi Seokjin yang masih cemberut.
"Ayah, aku masih ngantuk," gerutu Seokjin,
"Nanti tidur lagi, oke? Makan siang dulu," Ayah Kim menarik lengan Seokjin dan hampir mengendong anak itu di punggungnya.
"Engga ih, aku udah gede," Seokjin turun dari mobil dan berjalan melenggang duluan sebelum ayahnya. Tuan Kim hanya terkekeh melihat tingkah putranya yang mengaku sudah besar itu.
Ayah Kim dan ibunya memperkenalkan Seokjin pada keluarga sahabat ibunya. Keluarga Jeon.
Keluarga Jeon memiliki satu putra yang seumuran dengan Seokjin. Dan ini pertama kalinya Seokjin melihat anak itu.
