38. Park Jimin

464 69 45
                                    

Park Jimin membanting pintu mobil yang dikendarai supirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Park Jimin membanting pintu mobil yang dikendarai supirnya. Dia sangat marah karena hari ini ayahnya lagi-lagi memaksanya melakukan hal yang tidak ingin dia lakukan. Jimin benci di antur-atur seperti dia anak kecil yang masih perlu di awasi setiap saat seolah Jimin tidak pernah melakukan hal yang benar. Moodnya akhir-akhir ini buruk, apalagi banyak tekanan dari sana sini yang dia rasakan.

Jimin melihat ke arah bangunan di depannya. Apartemen mewah milik sahabatnya.

Kim Taehyung.

Jika bukan karena Jimin berhutang banyak pada anak itu, Jimin tidak akan sudi menginjakan kakinya lagi ke sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika bukan karena Jimin berhutang banyak pada anak itu, Jimin tidak akan sudi menginjakan kakinya lagi ke sini. Apalagi, Jimin tahu bagaimana Taehyung senang sekali mempermainkannya selama ini. Tapi kalau bukan karena Taehyung, dia mungkin tidak mendapatkan jalan keluar atas masalahnya selama ini.

"Kasih tahu gue rencana lu apa?" Jimin tampak tak sabaran menunggu penjelasan Taehyung.

"Anak ini bisa jadi pancingan buat dia dateng ke sini, dan lu bisa ajuin apapun yang lu minta, itu lebih efektif ketimbang rencana lu yang lainnya," ujar Taehyung memunculkan kernyitan di kening Jimin.

"Anak itu," Jimin mempertimbangkan, kemudian dia ingat pertemuan pertama mereka di rumah keluarga besar Jun.

Jimin ingat bagaimana adegan itu. Satu hal yang tidak mungkin di lakukan oleh seseorang yang awalnya begitu dingin pada semua orang dan berubah bisa begitu drastis. Jimin bersumpah, sesuatu pasti sudah terjadi di antara mereka.

"Gue harus gimana sekarang?" mau tidak mau, Jimin setuju dengan ide Taehyung, meski resikonya akan membongkar identitasnya sendiri.

"Gue yakin 100 persen, dia bakalan dateng ke sini," Taehyung membuka pintu kamarnya, menunjukan Seokjin yang tengah tertidur pulas. Tidak akan ada suara yang bisa mengusik tidurnya karena pengaruh obat alerginya yang hampir setara dengan obat tidur.

Taehyung mengarahkan kamera hpnya ke arah Seokjin dan mengirimkan hasilnya pada sebuah nomor.

"Kita tunggu," jawab Taehyung enteng.

Jimin benci cara bagaimana Taehyung menyeringai dan nampak menikmati setiap kali mereka melakukan hal yang gila. Tapi Jimin hanya membatinnya. Jika rencana ini berhasil, rencana lainnya juga akan mengikuti. Setelahnya dia tidak perlu kerepotan lagi.

Hamster VS Kangaroo (The Series)Where stories live. Discover now