Seokjin si sumbu pendek dan Jungkook suka menganggu. Hubungan keduanya memanas karena ada pihak-pihak yang tidak menyukai Jungkook yang notabennya anak baru. Tapi Jungkook kekeh untuk melakukan apapun yang dia sukai, dia tidak gentar. Sampai akhirny...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Belum kelar juga rapat sama anak teknik?" Jihoon bertanya pada Minhyun yang nampak kelelahan pulang dari kampus hampir tengah malam.
"Alot banget mereka, pake syarat aneh-aneh, terpaksa kita yang ngambil tawaran ini," ujar Minhyun menjatuhkan tubuhnya ke sofa.
"Gue pikir banyak hal positif yang bisa kita ambil dari projek ini kan?" Jihoon bertanya,
"Masalahnya ini sensitif buat para dosen, nantinya gue takutnya dari tim sana malah ngga hati-hati," Minhyun berujar.
"Dua tahun ini jumlah mahasiswa kita turun, gue ngga tahu ini berpengaruh apa engga. Bukannya ini bisa jadi ladang buat kita promosi, trus gue khawatir kalau tahun depan turun lagi nilai akreditasi fakultas kita juga ikut turun,"
"Ngga semua bakal mikir begini, dan rata-rata ngga mau urus karena ngerepotin. Satu lagi, bakal ada perlombaan antar fakultas kan di disnatalis," Minhyun mengingatkan,
"Jadi lu sama siapa yang bakal ngurus ini?" tanya Jihoon,
"Mereka ngga cocok, gue liat Woojin anaknya lumayan tempramen, bisa-bisa mereka bakal adu jotos," ujar Jihoon.
Selain masalahnya dengan Seokjin, Seungho juga cukup problematik di BEM.
"Hahaha, gue baru liat anak nekad di angkatan bawah," Minhyun sendiri tidak pernah bermasalah dengan Woojin. Anak itu itu cukup terampil dan aktif.
"Gue juga ngga tahu kenapa Woojin kayaknya dendam banget sama Seungho," Jihoon hanya terkekeh, karena jika dikumpulkan, orang yang membenci Seungho pasti banyak sekali.
"Eh bentar, gue cek group. Kok rame ya?"
.
.
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Entah karena intuisi atau hanya kebetulan, Seokjin menemukan Seungmi di halte depan rumah sakit yang di tuju mereka. Seungmi awalnya sudah masuk ke lobi rumah sakit namun karena terkendala komunikasi dia kesulitan bertanya pada resepsionis. Sampai seorang security menghampirinya.
