Seokjin si sumbu pendek dan Jungkook suka menganggu. Hubungan keduanya memanas karena ada pihak-pihak yang tidak menyukai Jungkook yang notabennya anak baru. Tapi Jungkook kekeh untuk melakukan apapun yang dia sukai, dia tidak gentar. Sampai akhirny...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jungkook bergabung dengan klub basket karena dia menyukai basket sejak kecil, di sekolah lamanyapun dia sudah aktif ikut serta. Ayahnya mengenalkan olah raga itu di sekolah dasar dan Jungkook menyukainya kemudian diikutkan les basket. Setelah pindahpun, Jungkook masih sangat tertarik dengan olah raga basket.
Namun teman-temanya seperti Mingyu dan Eunwoo memaksanya bergabung di tim volli. Keduanya merupakan teman kelas dan teman paling dekat dengan Jungkook.
Akhirnya, Jungkook menyanggupi dan ikut bergabung juga di tim volli. Meski anak baru dia cukup cepat belajar dan menyesuaikan di sana.
Jadi, Jungkook harus membagi waktu latihan di dua tim setiap minggunya. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya dan Jungkook fokus ke dua bidang olah raga itu dan pergi latihan setelah dia pulang sekolah. Tak jarang Jungkook terlibat kompetisi dan perlombaan dengan sekolah lain.
Hanya saja, ada hari di mana keduanya membutuhkannya. Jungkook ingin tetap adil karena itu dia mencoba untuk memprioritaskan tim vollinya yang sebentar lagi akan masuk final di perlombaan yang mereka tengah ikuti ini dengan merubah jadwal latihan agar dia bisa mengikuti kedua waktu latihannya. Namun ternyata tim dari basket tidak mau menerima kalau Jungkook melakukannya.
Ketua basket marah sampai melibatkan ketua Osis dan hasil perdebatan mereka yang pelik, diputuskan Jungkook memilih mundur dari tim basket. Selain karena Jungkook tidak merasa nyaman dan di terima dengan baik di tim itu, juga karena Jungkook tidak mau membuat kericuhan di kedua klub itu.
Jungkook pikir, hal itu menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Namun ternyata tidak, mereka-mereka yang tidak menerima keputusannya mundur di basket menyambanginya setelah pulang sekolah dan mereka mengancam Jungkook. Karena Jungkook cukup berani dan menentang keinginan mereka, mereka mengeroyoknya bersama-sama.
Jadilah Jungkook pulang dalam keadaan babak belur. Ayah Jungkook mungkin cukup tenang dalam menangani situasi ini namun tidak dengan ibunya. Dia mendesak Jungkook untuk memberitahu apa yang terjadi padanya. Tapi Jungkook tidak berkata jujur, dan membuat sang ibu semakin khawatir.
Setelah berdebat panjang dengan kedua orang tuanya, Jungkook naik ke kamarnya. Tapi sebelum itu, ponselnya berbunyi dan nama mamanya tertera di layar.
"Ya ma?" jawab Jungkook malas,
"Mama dengar kamu di keroyok, siapa mereka?" tanya mamanya dengan nada serius,
"Ini masalah kecil, aku bisa tangani itu," saut Jungkook segera,
"Mama akan kirim orang dan mengurus semua, mama ngga akan rela kalau putra mama terluka karena mereka," Mama Jungkook sepertinya masih belum puas dengan jawaban Jungkook.
"Papa akan urus besok ke sekolah, jadi mama tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa denganku,"
Jungkook melirik ke arah Seokjin, Seokjin sekarang berdiri di dekat pintu dengan tangannya meraih gagang pintu. Kamar mereka bersebelahan, dan Jungkook tahu Seokjin tengah menguping. Bukannya segera masuk anak itu malah pura-pura membelakanginya dan mendengar obrolan dia dan mamanya.
