❐⛓20. Akhir (1)

215 31 2
                                    

Sebastian memelototkan mata. Dia terkejut mendengar ucapan Tariel, yang telah mengorbankan dirinya sendiri hanya untuk menyelamatkan dirinya. Begitu juga dengan Mikey dan Nathan yang panik. Mikey berteriak, "Tariel harus segera diobati!"

Mikey panik, dan berusaha untuk memberikan sihirnya untuk menyelamatkan Tariel. Namun, Nathan sendiri malah terdiam, dengan kedua tangan mengepal kuat. Dia mulai melihat tubuh, jemari tangan, kaki Tariel menghilang menjadi abu. "Percuma. Tariel udah kena serangan setan dan arwah hitam. Sebentar lagi, dia bakalan ngilang jadi abu. Dan... gue... gue bisa lihat, rekan malaikat maut gue... dia... dia... dia yang bakalan ngurusin kem*tian Tariel."

Nathan merasakan bola matanya berair. Padahal, dia adalah malaikat maut yang terkenal tak memiliki rasa. Namun, sejak menjadi manusia, Nathan jadi mudah menangis. Apalagi Mikey yang sudah berjalan ke arah Tariel, dan mencoba menghentikan sihir setan dan dendam arwah hitam.

"Gak mungkin!" kata Mikey.

"Jadi, malaikat maut yang ada di panti itu, ngincar nyawa Tariel. Bukan Kak Zea! Padahal gue udah seneng, Kak Zea gak dipanggil secepat ini, tapi kenapa harus Tariel juga?!" tanya Mikey.

Tariel tersenyum, walaupun tubuhnya perlahan menghilang. Dia berkata kepada Key, yang saat ini berusaha keras untuk memperlambat sihirnya sendiri. "Mungkin ini balasan, karena Tariel udah berhianat. Malaikat yang gak taat, pasti dapet hukuman bukan? Kak Key juga pernah dihukum. Jadi, sekarang giliran Tariel."

Key menggelengkan kepala. "Enggak. Enggak akan! Gak akan gue biarin hal itu terjadi! Tariel! Tariel!"

Tariel mengusap air mata sang kakak. Dia membalas, "Ternyata apa yang Mikey sama Nathan bilang itu, gak sepenuhnya bener."

"Mereka mungkin bener, karena bilang kalo Kak Key udah jahat, dan gak punya niat baik untuk semua orang. Yang Kak Key pikirin cuman kekuasaan aja. Makhluk yang bersekutu sama setan, emang gak boleh dijadiin idola."

"Tapi... ucapan mereka yang bilang, Kak Key gak peduli sama Tariel itu salah. Buktinya Kak Key berhentiin amarah Kak Key, cuman buat dengerin ucapan Tariel untuk terakhir kalinya."

"Tariel mohon, ikhlasin semuanya. Karena semua yang udah ditakdirin, punya jalurnya masing-masing buat bahagia."

"Cara bahagia dan cara balas dendam mereka beda."

"Pembalasan gak cuman bisa dilakuin di dunia aja, tapi masih berlaku di akhirat, Kak. "

"Tolong, jangan ikut campur takdir alam lag--" Belum sempat Tariel menghentikan ucapan terakhirnya, tubuh malaikat itu sudah melebur menjadi serpihan abu putih. Tak lama setelah itu, abunya berterbangan membentuk kupu-kupu yang terbang menuju akhirat seorang diri.

Key jatuh, tak bisa berdiri setelah dia membunuh adiknya sendiri. Padahal, Tariel selama ini selalu menurut dan tak pernah membantah Key. Dia juga jadi orang pertama yang menjadi malaikat pembawa rezeki bagi Key. Meskipun dia terlalu baik, sampai mudah dipengaruhi dan dibodohi, tapi jauh di lubuk hati Key, Key tak pernah ingin Tariel berada dalam masalah.

Namun, karena bersekutu dengan setan, Key tak bisa berpikir jernih. Yang ada di dalam otaknya hanyalah balas dendam, tanpa memikirkan keselamatan adiknya sendiri. Sekarang, Tariel yang harus menanggung semua dosa Key, tanpa bisa merasakan indahnya surga untuk seorang malaikat.

"Tariel!"

Kepergian Tariel membuat kekuatan Key melemah. Dia mulai kehilangan fokus untuk mengendalikan para arwah hitam dan juga Setan. Key terpuruk, sementara tubuhnya merosot ke tanah. Dia tak bisa memberhentikan penyesalan yang mulai menggerogoti hatinya.

Begitu pula dengan Nathan dan Mikey. Keduanya sama-sama bersedih, karena Tariel mengorbankan diri, hanya untuk mendengar apa yang keduanya inginkan. Namun, mereka tak bisa terpuruk dan terus bersedih ketika arwah hitam dan Setan mulai lepas kendali.

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Where stories live. Discover now