❐⛓09. Kehidupan & Kematian (3)

277 45 0
                                    

Mikey sibuk membersihkan toilet dengan sihirnya. Sementara itu, di luar Tariel memperingati, "Nathan, Mikey, para petugas udah gak bisa ditahan lagi! Mereka mau masuk dan meriksa toiletnya!"

Mikey menepuk jidat. Belum sempat dia selesai membersihkan pecahan kaca, dirinya malah kembali ke wujud bocah lima tahun. Mau tak mau, akhirnya Mikey menyembunyikan pecahan kaca yang tersisa, baru kemudian terburu-buru keluar toilet.

"Ayo Tariel!" ajak Mikey.

Para petugas mulai masuk memeriksa toilet, sementara Tariel dan Mikey sudah berlari pergi menjauhi toilet. Tariel berhenti berjalan, lalu melirik ke arah papan pengumuman. "Apa pengumuman masih tetap diumumin, setelah kejadian ini, ya?"

"Kayaknya bakal ditunda sampai kondisi lebih tenang. Lagian orang-orang pasti sibuk meriksa kejadian yang udah terjadi, kan?" jelas Mikey.

Tariel menganggukkan kepala. "Yaudah, kita tunggu lagi aja. Sekalian, nungguin Senior sama Nathan balik ke sini."

"Kita nunggu di kantin aja, sekalian liat-liat makanan yang ada di sana. Meskipun, kita gak bisa beli karena gak punya uang, sih," ucap Nathan.

Tariel menarik dan mengeluarkan napas panjang. "Kasian banget kita. Cuman bisa liat, tapi gak bisa beli. Apa Tariel coba, minta bantuan temen malaikat Tariel aja, ya?"

Mikey ingin menjawab, tetapi dia baru sadar jika tangan Tariel terluka. Spontan, Mikey langsung berkata, "Bentar dulu! Tangan lo kenapa? Apa kena pecahan kaca?"

Tariel malah tersenyum, lalu berkata, "Tariel juga baru sadar ada luka di sini. Pantesan dari tadi, tangan Tariel nyut-nyutan."

Mikey berkata, "Kita harus ngobatin dulu tangan lo, bisa gawat kalo petugas pasti liat ini! Bisa-bisa, kita batal masuk TK!"

Mikey mencari-cari pertolongan. Setelah itu, dia melihat Key yang sedang mengangkut kardus-kardus makanan. Langsung saja, Mikey meminta bantuan, "Kak! Kak! Bantuin Tariel, dong!"

Key melirik, dan Mikey langsung berkata, "Kak kantin! Tangannya Tariel luka, boleh tolong minta obatin?"

"Kenapa bisa luka?" tanya Key.

Mikey berbohong, "Kejepit pintu toilet!"

Key menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia menaruh kardus, baru kemudian berjalan ke arah Mikey dan Tariel. Dia mengantarkan kedua bocah itu ke kantin, baru kemudian mengobati tangan kecil Tariel.

Key berkata, "Dasar bocah. Pintu toilet malah dimainin, jadi luka kan."

Tariel berpura-pura menyesal, sembari menundukkan kepala. "Iya, Kak Set--- eh, maksudnya Kak Kantin, Tariel nyesel."

Setelah melihat Key mengobati Tariel, Mikey tak bisa menahan mulutnya untuk bertanya, "Kak Kerja di kantin udah lama?"

"Lumayan," jawab Key.

"Kerja karena kemauan sendiri, atau dipaksa?" tanya Mikey.

"Gue kerja karena suka," balas Key.

Mikey kembali berkata, "Kalo udah lama, berarti Kak Key udah tahu lama tentang sekolah ini! Mikey jadi mau nanya-nanya lagi!"

"Tanya aja," kata Key.

"Sejak kapan di TK ini kejadian hal-hal aneh?" tanya Mikey.

"Sejak TK ini dibangun," jawab Key.

"Apa?" Mikey tak percaya, dan Key melanjut, "Pembangun TK elit ini, diawali dengan perselisihan antara pembangun dan warga asal sini."

"Para pembangun kukuh ingin mendirikan TK di sini, karena letaknya strategis. Karena keegoisan mereka, mereka meruntuhkan rumah warga di sini, itu pun ketika para warga sedang tidur."

"Dengan kata lain, mereka memb*nuh para warga. Tapi gak ada seorang pun yang ngelaporin hal ini, karena disuap pake duit," jelas Key.

"Jahat," ucap Tariel.

Key melanjut, "Karena kejadian itu, sepertinya TK ini dikutuk. Banyak orang yang sering melihat penampakan makhluk halus, tapi baru-baru ini para makhluk halus itu nyerang secara langsung."

Mikey membatin, "Udah pasti, karena arwah hitamnya udah terlepas sepenuhnya dari botol. Ini gak bisa dibiarin."

Key mengernyitkan kening, kemudian bertanya, "Bocah aneh, kalian ngangguk-ngangguk kayak yang ngerti aja."

Mikey tersenyum kikuk, sementara Tariel berkata, "Biasalah, Kak! Mikey emang suka niruin gaya wartawan, dia suka tanya-tanya!"

Key tersenyum, lalu berkata, "Kayaknya, pendaftaran TK tahun ini bakal lebih mudah. Karena banyak orang yang gak jadi daftarin anaknya masuk ke sini, setelah teror bermunculan."

"Pantesan aja, kami bertiga diterima wawancara meskipun telat," gumam Mikey.

Mikey bertanya lagi, "Kalo Kak Key tahu tempat ini berhantu, kenapa masih ditempati?"

Key tersenyum lalu membalas, "Gue udah bilang, kalo gue suka kerja di sini. Sekalian bantuin ibu gue juga. "

Mikey mengangguk mengerti. "Gue pikir Kak Key jahat, karena auranya kaya golongan setan. Tapi ternyata, Kak Key baik juga."

Setelah mengobati Tariel, Key pergi meninggalkan Tariel dan juga Mikey. Mereka berdua lalu berlari, ketika melihat seorang petugas mulai memasang sebuah lembaran di papan pengumuman. "Petugas datang!" peringat Tariel.

"Semoga tebakan kita gak meleset jauh, dan bisa cepet-cepet diterima di TK ini," pinta Mikey di dalam hatinya.

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Where stories live. Discover now