❐⛓14. Guratan Takdir

245 42 0
                                    

Kematian tak bisa dihindari atau bahkan dinegoisasi, setelah beres ditentukan. Begitu juga dengan para malaikat maut yang tak bisa mengubah tugasnya, atau bahkan mengundur tugasnya. Tak ada satu pun malaikat maut, yang bisa bernegosiasi dengan tugas yang sudah diberikan. Oleh karena itu, Nathan tak bisa berbuat apa-apa. Terlebih lagi, dia hanya bocah TK yang ditugaskan menangkap arwah.

"Kasian Kak Zea. Masih muda, udah punya banyak tanggungan anak, padahal belum nikah. Selain itu, dia juga sakit dan dapet penyakit juga. Seandainya, Tariel kenal Kak Zea sebelum dihukum, mungkin Tariel bakal bantuin Kak Zea buat ngurus anak yatim piatu di sini," gumam Tariel.

Setelah mendengar kabar yang diberikan Nathan, Mikey dan Tariel duduk di dua kursi kecil, dengan tangan yang menyangga pipi mereka sendiri. Kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah, bersamaan dengan air mata yang terkumpul berniat untuk lepas kendali.

Mikey menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia lalu berkata, "Kalau Kak Zea gak ada, gimana nasib anak-anak di panti ini? Termasuk, nasib kita sendiri. Apa ada orang yang mau ngadopsi kita lagi?"

"Seandainya aja, kita bisa minta bantuan Malaikat senior. Tapi, udah pasti malaikat senior gak bakal mau bantu kita."

"Dia kurang kaya lagi," gumam Mikey semakin bingung.

Tariel mengangguk setuju, kemudian menambahkan, "Padahal tampangnya keren, tapi aslinya kere. Gak guna juga sih minta bantuan dia. Kalo Tariel bisa, Tariel lebih memilih minta bantuan temen-temen Tariel aja lah!"

"Lo bisa minta bantuan sama mereka?" tanya Mikey.

Tariel menjawab, "Pasti bisa. Cuman, Tariel harus nemu mereka dulu."

"Akhir-akhir ini, karena Tariel sering seruangan sama orang yang kurang akhlak, jadinya gak ada malaikat yang deket sama Tariel saat ini," lanjut Tariel.

"Kita sekarang harus gimana? Nathan, mikir dong!" gertak Mikey.

Nathan menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia menyentuh keningnya, kemudian mengurutnya sendiri. Dia membalas, "Kem*tian memang gak bisa diganggu gugat. Jadi, lebih baik kita siap-siap untuk berkemas dari panti ini. Sekalian, perhatiin temen-temen panti kita yang lain."

"Emangnya kita mau pergi ke mana Nathan?" tanya Tariel.

"Mungkin, kita bisa tinggal di asrama di dekat TK, supaya lebih mudah nangkap arwah," jawab Nathan.

Mikey langsung menjawab, "Iya. Bener banget. Kita emang bisa tinggal di asrama. Tapi Nathan, kita gak punya uang buat bayar sewa. Gak mungkin kita nyuri uang kan?"

Nathan langsung melirik ke arah Tariel. Setelah itu dia menjawab, "Kalo bisa gunain cara gampang si Tariel nyari duit, kenapa kita harus susah payah mikirin hal ini?"

Tariel membinarkan matanya, karena merasa dihargai. Akhirnya, kerja kerasnya tak diledek Nathan lagi. Bahkan anak itu menyetujui dan ingin memakai caranya untuk mendapatkan uang. "Kan! Apa yang Tariel bilang dan lakuin emang bener-bener ampuh buat nyari uang! Kalo di lampu merah, Tariel pasti ketemu rekan malaikat Tariel."

Mikey merotasikan bola matanya. Dia kemudian bertanya, "Kalian berdua serius? Lampu merah? Itu artinya kalian mau jadi pengemis?"

Nathan menyilangkan tangan di depan dada. Dia kemudian menjawab, "Bukan hanya kami berdua, tapi lo juga termasuk. Jadi, siap-siap dan jangan ribut soal berita kem*tian Kak Zea nanti."

"Yang terpenting adalah siap-siap sekarang juga. Dan bersikap seolah-olah kita gak tahu apa-apa," peringat Nathan.

•••

Detik pada jam masih bertambah dan mata Nathan membuntuti bayangan malaikat maut yang dia lihat. Sementara Mikey dan Tariel sibuk membantu para pengasuh untuk mengurus anak-anak. Mereka tak ingin menyusahkan Zea di detik-detik terakhirnya. Oleh karena itu, Mikey dan Tariel membantu tanpa diminta.

Salah satu pengasuh yang ditugaskan mengernyitkan kening. Dia melihat Tariel sibuk membawa piring bekas sarapan ke tempat cuci. Sementara Mikey sendiri sibuk mengelap meja. Hal itu membuat pengasuh mengernyitkan kening. "Kerasukan apaan bocah dua ini?"

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang