❐⛓10. Kebahagiaan Kecil (1)

282 49 1
                                    

Jantung Mikey berdetak dua kali lebih cepat, matanya memelotot tak berkedip ke arah papan pengumuman. Setelah lembaran kertas di tempel di sana, dia dan Tariel mendekatkan diri. Namun, setelah keduanya mendekat, mereka langsung terdorong ke belakang, karena desakan orang tua anak TK yang lain.

Tariel menarik dan mengeluarkan napas panjang. "Kita harus nunggu lagi, deh."

Mikey berdecak, dan bergumam, "Para manusia kurang akhlak! Kita yang dari tadi nungguin buat baca pengumuman, eh mereka malah dorong-dorong kayak gitu."

Tak lama setelah didorong, Tariel dan Mikey melihat orang tua calon anak TK menarik sudut bibirnya ke atas. Mereka semua langsung memeluk tubuh sang anak, sementara orang tua lainnya menggendong sang anak dan berputar gembira.

Semua kebahagiaan ini membuat Tariel ikut menarik sudut bibirnya ke atas. Namun, karena kakinya pendek, Tariel tak bisa melihat langsung ke arah lembaran kertas pengumuman itu. Terlebih lagi, masih banyak orang tua calon anak TK, yang berdesakan mencari anak mereka.

"Ah, kaki Tariel kependekan. Tariel jadi gak bisa baca pengumumannya. Gimana dong Mikey? Apa Tariel minta temen malaikat Tariel, supaya bawain kursi, ya?" tanya Tariel.

Ketika Tariel menurunkan sudut bibirnya. Tiba-tiba dia merasakan tubuhnya naik ke atas. Spontan, sudut bibir Tariel kembali naik. Dia berbalik ke belakang, menemukan Sebastian bersama dengan Nathan. "Yeay! Malaikat Senior datang lagi! Hore!"

Sebastian langsung memelototkan mata, begitu pula dengan Nathan yang menepuk jidat. Akhirnya, Sebastian menutup mulut Tariel dengan salah satu telapak tangannya. Dia berkata, "Jaga mulut lo, Bocah! Kenapa kalo ngomong gak pernah difilter dulu?"

Tariel menjawab, "Gak tahu tuh, Tariel juga kadang heran sama mulut kecil ini. Kebiasaan kalo suka ceplas-ceplos itu gak bisa ditahan. Maafin Tariel, ya. Lagi pula gak bakal ada yang tahu, kalo Om Duke ini malaikat senior, kok! Tariel, jamin!"

Sebastian mengernyitkan kening. "Duke?"

"Ih! Malaikat senior lupa lagi, ya? Duke itu artinya Duda kere! Duda kere dari dinas sosial, yang bantuin Tariel, Mikey dan Nathan buat masuk TK!" jelas Tariel.

Sebenarnya Sebastian sudah ingin melemparkan Tariel, ke neraka setelah mendengar arti dari panggilan padanya. Namun, setelah mendengar Tariel menyematkan julukan baik kepadanya, Sebastian langsung mengangkat tubuh Tariel untuk membaca papan pengumuman. "Cari nama lo. Ada di sana, ga?" tanya Sebastian.

Tariel menyipitkan mata. Dia membaca satu persatu kata dari atas hingga bawah. Sampai akhirnya, Tariel sampai ke bagian akhir. Sedikit demi sedikit, sudut bibir Tariel menurun. Semakin dia membaca ke ujung, semakin Tariel kesulitan menemukan namanya. "Kayaknya kita gak masuk, deh."

"Masa?! Gak mungkin! Seharusnya kita masuk, karena banyak yang ngundurin diri, " ucap Mikey

"Coba cari lagi!" perintah Nathan.

Sebastian hanya bisa menarik dan mengeluarkan napas panjang. Apalagi setelah melihat bola mata Tariel berkaca-kaca, sembari mengungkap, "Tariel gak nemu namanya. Kita kayaknya gagal deh. Walaupun banyak yang keluar dari daftar calon anak TK, tapi kenyataannya yang daftar lebih banyak daripada yang keluar. "

Sebastian menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia menggendong Tariel ke samping, kemudian menunjuk pada salah satu lembaran kertas yang baru ditempel petugas. "Baca ini juga."

Setelah itu, Tariel langsung meneliti lembaran hasil pengumuman dengan mata memelotot. Perlahan tapi pasti, Tariel menemukan namanya bersama dengan Nathan dan juga Mikey. Langsung saja, Tariel bersorak gembira. Seluruh badannya bergerak sendiri, kemudian tanpa sadar memeluk Sebastian sekuat tenaga.

"Tariel seneng, Malaikat Senior! Tariel diterima! Tariel diterima! Mikey sama Nathan juga! Kita sama-sama diterima, Senior!" seru Tariel sembari menggoyang-goyangkan kakinya, dengan tangan melingkar tepat di leher Sebastian.

Kebahagiaan Tariel membuat Sebastian sedikit demi sedikit menarik sudut bibirnya ke atas. Kebahagiaan malaikat itu menyebar, hingga mengenai Sebastian. Sementara Mikey juga tak kalah senang, kemudian memeluk salah satu kaki Sebastian, begitu pula dengan Nathan yang diam-diam ikut memeluk Sebastian.

"Makasih Senior. Tanpa Senior, kita gak mungkin bisa masuk TK, " ucap Mikey. 

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Where stories live. Discover now