❐⛓18. Mantan Malaikat (1)

239 38 4
                                    

Puluhan arwah hitam bergerak tak beraturan. Mereka terbebas dari rumah sakit, kemudian pergi mengambilkan aura-aura positif manusia, untuk menambah kekuatan Key. Sementara Nathan dan Mikey sendiri, merasakan kekuatan mereka melemah, bersamaan dengan terbangnya Tariel membimbing arwah-arwah hitam.

"Tariel! Kenapa lo bantuin arwah hitam?! Apa lo gak tahu, kalo lo bantuin arwah hitam... itu artinya lo bersekutu sama Setan dan melanggar aturan malaikat?!" tanya Mikey. Tubuh Mikey dan Nathan kembali menjadi bocah biasa, setelah sihir yang dia miliki diserap Key sampai habis.

Tariel menjawab, tanpa rasa bersalah, "Ya. Gue tahu. Lagian sejak awal, emang gue yang bebasin Kak Setan dari botol arwah."

Spontan, Nathan dan Mikey langsung memelototkan mata. Mereka teringat saat keduanya bertemu Tariel di perbatasan. Malaikat itu terjatuh ke lantai, padahal sebenarnya dia sedang bersembunyi tapi tak sengaja ketahuan.

Mikey tertawa kecil, dan berkata, "Jangan bercanda Tariel! Yang mecahin botol arwah itu kita bertiga, bukan cuman lo aja---"

Tariel langsung menjawab, "Iya sih, gak salah, kalian emang ikut mecahin botol arwah juga. Tapi, kalo gak ada gempa, gak mungkin juga kan sayap kalian nyenggol botol arwahnya?"

Nathan terdiam. "Jadi, gempa itu terjadi karena..."

"Yaps! Tariel bebasin salah satu golongan Setan, buat bikin gempa di sekitar botol arwah hitam! Lalu kalian sendiri, malah makin bantuin Tariel buat mecahin botol arwah-arwah kecil! Jadinya, para arwah terbang bebas 'kan?" ucap Tariel dengan senyuman lebar.

Pikiran Mikey menggelap. Dia tak pernah menyangka, jika orang seperti Tariel bisa melakukan hal seperti ini. Padahal, Tariel adalah Malaikat pembawa rezeki, yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh manusia. Namun sekarang? Malaikat berkode A dengan takhta tertinggi di langit, bahkan melakukan penghianatan.

Hal itu membuat Mikey menggeleng-gelengkan kepala. "Tak mungkin! Tak mungkin! Tariel yang gue kenal gak mungkin ngelakuin hal kayak gini! Lo pasti kerasukan Setan itu kan?!"

"Malaikat pembawa rezeki, gak mungkin bikin hal yang ngerugiin manusia!" teriak Nathan.

Tariel terdiam dengan mata berkaca-kaca dan tangan mengepal kuat. Dia lalu berkata, "Dulu, pernah ada malaikat pembawa rezeki, yang udah Tariel anggap sebagai kakak Tariel sendiri."

"Dia baik, dan selalu mencoba buat nolongin manusia-manusia lemah meraih impiannya."

"Akan tetapi, sebelum manusia itu bisa hidup bahagia, dan meraih impiannya, selalu aja... malaikat maut nyabut nyawanya tanpa ampun."

"Malaikat pembawa rezeki jadi kasihan sama para manusia lemah itu. Dia juga mau bantuin para manusia tersakiti, buat hidup lebih baik dan ngebalas perbuatan para manusia jahat."

"Lalu Malaikat maut malah bantuin para manusia jahat itu untuk ngebun*h para manusia tak berdosa?"

Nathan mengepalkan kedua tangannya dan membalas, "Para malaikat maut gak bersalah! Kami semua hanya menjalankan tugas! Gak ada yang bisa ngubah ketentuan takdir!"

Tariel tersenyum kecut. Dia lalu menjawab, "Ya. Nathan bener. Takdir kematian gak bisa diubah, dan malaikat pembawa rezeki itu... minta supaya takdir manusia baik, harus lebih indah daripada manusia jahat."

"Tapi? Tetep aja, malaikat senior gak peduli sama sarannya. Sampai akhirnya, malaikat pembawa rezeki itu memberontak, dan berusaha gagalin tugas malaikat maut."

Mikey langsung teringat sesuatu. Dia lalu melanjut ceritanya, "Malaikat itu gagal memberontak. Dia dicabut dari status malaikat, dan diusir dari langit. Lalu setelah itu, dia memutuskan untuk kerja sama bangsa iblis, hingga akhirnya dia ditangkep dan dimasukkan ke dalam botol arwah."

"Tunggu, dari ceritanya... jangan-jangan... Kak Key itu sebenarnya mantan malaikat?" tanya Nathan. 

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang