7. Berdansa di atas nyalanya bara

10.7K 1.8K 241
                                    

7. Berdansa di atas nyalanya bara












Tiga minggu berlalu, genap dua puluh satu hari semenjak konfirmasi hubungan mereka yang palsu diumumkan. Lima kali agenda pura-pura kencan telah dilaksanakan. Beberapa tempat berbeda mereka jadikan tujuan, sengaja mencari atensi agar disorot lebih lagi, tak segan mengisi rumpang-rumpang kepercayaan dari kedua belah pihak penggemar agar sepenuhnya percaya.

Sejauh ini, fans keduanya masih bersiteru, sibuk berperang kata di social media. Tapi ada juga segerombol manusia yang dadakan berkubu, mengaku jadi fans keduanya yang siap mendukung penuh Remi serta Genawa dengan slogan andalan yang bunyinya ; 'Rege satu, Rege selamanya! Kawal sampai altar, maju tak gentar!'

Begitu.

Entah apa yang ada di pikiran orang-orang itu. Bisa-bisanya mereka terhanyut dalam drama dagelan sepasang manusia yang tiap ketemu selalu gelut. Melia saja heran.

Nih ya, biar Melia ceritakan semampunya. Bahwasannya selama lima kali berkencan, setiap kali pulang dari kegiatan itu, tak pernah sekali pun Melia lihat muka Remi datar-datar saja seperti biasa. Sebaliknya, tampang Remi selaluuuu kecut. Lebih kecut dari ketek manusia yang seharian berjemur di tengah terik, ya, lebih kecut dari itu. Sungguh.

Terakhir kali, Remi pulang ke studio usai kencan dalam keadaan mencak-mencak, mengambil stik kesayangan Rayi lalu menggebukkannya pada drum sekuat tenaga, nyaris patah. Ia mengumpat sebanyak yang ia bisa, lalu berakhir mengeluh pada Melia yang hanya bisa memintanya tabah seperti biasa. Ya memang cuma itu yang Melia bisa, mau bagaimana lagi.

Tiap Melia berkata, "Yang sabar, Rem."

Maka dengan wajah nelangsa Remi akan membalas, "Gue kurang sabar apa, Mbak?!"

Dan ya, Melia pun penasaran. Kurang sabar apa Remi ini? Bisa-bisanya lelaki dengan tingkat kesabaran sestabil Remi Ghanisetra dibuat meradang dan meledak tiap kali pulang 'berkencan'. Kebangetan sekali memang Genawa.

Sepertinya gadis itu memang ahli memancing emosi. Ada-ada saja kelakuannya, sungguh kreatif tiada batas. Saking kreatifnya, sampai-sampai membuat Melia puyeng sendiri. Entah berapa butir panadol sudah Melia konsumsi kurang dari sebulan ini. Genawa tidak pernah kehabisan ide, apa pun gadis itu lakukan demi membuat Remi pulang dalam kondisi setengah gosong.

Di kencan pertama, Genawa meninggalkan Remi di Mall, membuatnya menunggu dengan lugu berjam-jam lamanya hingga malam hari. Ditunggu punya tunggu, rupanya Genawa mengendap-endap pulang sendiri naik taksi. Sengaja sekali mengerjai orang tua. Ngakunya sembelit, ternyata ia sudah sampai di apartemen dan tidur nyenyak di kamarnya, sedang Remi masih duduk anteng di kedai kopi. Celingak-celinguk sendirian. Remi tak akan sadar bahwa ia sudah ditinggal pulang jika saja pegawai di sana tak mengusirnya karena kedai mau tutup. Mall pun sudah sepi dan hanya tinggal segelintir manusia saja yang masih bertahan di gedung tersebut.

Mendapati dirinya ditipu bocah kemarin sore, Remi lantas pulang dalam keadaan murka, mengadu pada Melia dengan nada meledak-ledak. Sedang pagi harinya ketika dikonfrontasi, Nawa hanya menjawab dengan cengiran santai dan seuntai kalimat, "O iya. Lupa." Yang kentara sekali bohongnya.

Di kencan kedua malah lebih parah lagi. Gadis itu memasukkan kecoa mainan ke kaos Remi saat mereka sedang mengantri cromboloni viral di sebuah Mall. Sebagai informasi, Remi itu takut sekali dengan hewan melata, hewan merambat, hewan kecil, hewan sedang, serangga, dan lain-lain. Ya intinya Remi memang bukan penggemar binatang saja.

Entah Nawa tahu rahasia itu dari siapa, tapi yang pasti, kekurangan Remi itu kemudian di eksploitasi besar-besaran demi sebuah adsense youtube di channel pribadi miliknya.
Asal kalian tahu saja, Nawa memang sengaja merencanakan aksi tidak terpuji itu jauh-jauh hari. Dia niat sekali ingin membuat wibawa Remi berceceran di depan publik. Kalau tidak, mana mungkin gadis itu bisa tiba-tiba dapat kecoa mainan yang akhirnya ia selipkan ke kaos Remi lewat kerah belakang? Di depan banyak orang pula. Alhasil, Remi pun berjingkat-jingkat ketakutan di tengah keramaian, sedang Genawa terpingkal-pingkal menonton kemalangan sang 'pacar' sambil mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera kecilnya. Video itu lalu dipotong-potong oleh oknum tak bertanggung jawab, di edit menggunakan musik jedag-jedug dan trending di tiktok beberapa hari lamanya. Kalian cari saja sendiri. Kata kuncinya ; Remi nangis ada kecoa.
Meskipun kenyataannya Remi nggak nangis, cuma syok saja.

Di ujung nanti, mari jatuh hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang