10. Seperti dua dungu yang mengejar pelangi

10.1K 1.9K 188
                                    

10. Seperti dua dungu yang mengejar pelangi









Resepsi malam itu sama seperti acara-acara serupa di mana foto mempelai dipajang sepanjang mata memandang, menempel di setiap sudut gedung megah di pinggir pantai tersebut, seolah ingin memastikan seluruh tamu yang datang mengetahui bahwa yang menikah adalah dua insan yang amat saling mencintai.

Genawa tak tahu banyak hal tentang kedua mempelai. Ia hanya tahu bahwa si wanita merupakan mantan pacar yang sampai detik itu masih sangat Remi sayang, sedang yang lelaki adalah sahabat baiknya. Melia bilang, Remi ditusuk dari belakang. Ya meski pun Nawa bingung dibagian mana 'nusuk' nya. Wong katanya sudah mantan. Tapi tak tahu juga sih ya. Barangkali Remi dan si mempelai wanita itu menganut sistem mantan tapi tetap bersama atau apa, ia tak peduli. Intinya Remi merasa sebagai korban di sini.

Sejak turun dari mobil tadi mukanya sepet sekali. Konon lelaki itu sudah dilarang datang oleh mempelai perempuan, tapi ngotot muncul juga untuk alasan persahabatan. Genawa benar-benar tidak mengerti dengan pola pikir Remi. Sudah tahu akan tersakiti, masih saja didatangi. Heran, suka cari penyakit sekali. Kalau itu Nawa, mending ia tidur saja daripada terbang jauh-jauh hanya untuk melihat orang yang ia cinta bersanding dengan yang lainnya.

Delfine pleated one-shoulder midi dress dari A.L.C sengaja ia bawa sekalian untuk promosi. Heels dan clutch merk lokal andalan ia kenakan dengan bangga, lagi-lagi untuk promosi juga. Ia tidak peduli dengan gerutuan Remi yang mencibir penampilannya berlebihan, karena kalau boleh jujur, ya memang itu tujuannya! Berhubung yang punya acara adalah mantan pacar Remi dan saat ini, di mata publik ia adalah pacar baru Remi, maka harga dirinya harus terjaga. Nawa tak boleh kalah jelita dari mantan pacar si pacar palsunya. Alah, membingungkan. Intinya Nawa menolak tampil biasa saja di pesta orang. Ia harus berdandan maksimal!

Ruangan yang didominasi dengan dekorasi serba putih itu tampak tak begitu mewah, namun juga jauh dari kesan sederhana. Cukup bagi Nawa menyimpulkan bahwa si pemilik acara adalah orang berduit yang ingin tetap kelihatan humble. Dengar-dengar, si mempelai perempuan ini anak dari seorang guru besar sedang si mempelai laki-laki merupakan anak bungsu dari seorang pengusaha timah.

Bicara soal si pemilik acara, sepasang suami istri baru itu akhirnya keluar juga, disambut dengan ramainya tepuk tangan para hadirin di sekitar, hanya berselang beberapa menit setelah ia dan Remi datang. Si lelaki mengenakan jas warna putih tulang dan celana serupa, sedang si perempuan tampil cantik dengan gaun sepanjang mata kaki bermodel sabrina, warnanya putih dengan gradasi sedikit biru langit di bagian pinggang ke bawah, rambutnya digerai sepundak dengan jepit kupu-kupu kristal di kepala. Mereka tersenyum manis, keluar diiringi musik gembira yang mengalun dan seruan para tamu undangan yang meriah.

Pada saat itu terjadi, Genawa kebetulan berdiri tak jauh dari tempat munculnya pengantin. Ia memegang segelas minuman rasa buah sambil menatap pengantin perempuan yang tampak pias ketika lewat di depannya. Tidak, tentu bukan karenanya, melainkan karena mendapati keberadaan Remi di sebelahnya. Lelaki itu mematung, memasukkan sebelah tangan di saku celana dan kepalanya bergerak menyedihkan mengikuti si pengantin perempuan yang digandeng mesra suaminya. Genawa mendengus tipis, meneguk minuman rasa buahnya sampai tandas sambil memangku sebelah tangan. Berperan sebagai penonton serba tahu yang kebetulan memang tahu sedikit mengenai drama dibalik mempelai laki-laki, mempelai perempuan serta satu tamu undangan yang patah hati di sisinya.

Barangkali Remi tengah menyesali apa yang terjadi saat ini, sebab ia tak bergeming sama sekali. Pandangannya masih lurus ke tengah ruangan di mana pengantin perempuan berada. Ia seperti pecundang yang tak mampu bersuara dan hanya bisa bengong menonton saja.

Cih, lihat raut menderita itu. Betapa puas Genawa melihat lelaki secongkak Remi patah hati. Ternyata ada bagusnya juga ia mengikuti rencana Melia ke mari.

Di ujung nanti, mari jatuh hatiOnde histórias criam vida. Descubra agora