Moonlight'30

351 43 9
                                    

💫💫💫

Present

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Present

Tanpa terasa, ingatan masa lalu yang membayang menciptakan tangisan pilu dalam diam. Air mata Xiao Zhan mengalir membentuk anak sungai melewati telinga. Rasa sedih dan sakit membuatnya lumpuh. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang karena pikirannya mendadak buntu. Tujuan dalam hidupnya seakan sirna.

Xiao Zhan meraba hati sendiri, mencoba merasakan apa yang dialami Sean dan Wang Yibo di masa lalu. Meski dia mengetahui masa lalunya sendiri bersama Sean dan Yibo, namun dia belum tahu apa sebenarnya yang terjadi pada kehidupan mereka setelah saudaranya hidup bersama dengan Wang Yibo. Dia belum tahu apa penyebab ingatan Yibo yang menghilang. Pemuda itu sama sekali tidak bisa mengingat tentang Sean, dan apa penyebab kematian Wang Yibo kala itu.

Semua pertanyaan itu masih mengganggu dan belum ada jawabannya saat ini.

Jika dirinya mau jujur, saat ini ingatannya tak lepas dari Wang Yibo. Dia teringat kondisi pemuda itu di saat meninggalkannya seorang diri di hotel. Selain dia mengingat seseorang yang pernah dia cintai pertama kali di kala mengenal yang namanya cinta. Entah kenapa saat ini dia merindukan saudaranya. Merindukan perhatian dan kasih sayangnya di masa-masa dulu. Meski dia tersakiti oleh pengkhianatan Yibo, tetapi saat itu dia sudah merelakan mereka. Dia pun tidak sepenuhnya menyalahkan Sean karena sekarang ini dia memahami seperti apa perasaan Sean. Dia pun yakin ada satu hal yang dilakukan saudaranya hingga ingatan tentang dirinya justru tidak ada dalam memori Yibo.

“Sean, apa yang kau lakukan? Dan bagaimana kau meninggalkan dunia ini?”

Sambil memiringkan posisi tubuh, Xiao Zhan bergumam sendiri. Dia mengusap wajah yang basah, menatap bantal kosong di sebelahnya. Dulu, di sampingnya selalu ditemani saudara kembar yang memeluknya dalam kehangatan. Andai saat ini pun dia memiliki saudara yang begitu menyayanginya, dia tidak akan pernah hidup sendirian dan berpindah pada satu panti asuhan yang menampung anak-anak tanpa orangtua.

Xiao Zhan memeluk bantal empuk itu disertai air mata yang kembali mengalir. Sekarang ini dia merasa nelangsa, sedih, dan kesepian. Dia teringat pada semua orang yang menyayanginya, terutama pada kekasihnya saat ini. Tetapi dia tidak ingin kembali dalam waktu cepat. Berpisah dengan Yibo merupakan langkah terbaik yang dia pikirkan. Entah mereka bisa kembali bersama atau tidak, hanya takdir yang bisa memutuskan kehidupan mereka. Mungkin waktu akan mengobati luka, seperti yang selalu dikatakan orang-orang.

Tangisan kesedihan yang tercipta membawanya ke alam tidur. Xiao Zhan tertidur sambil memeluk bantal dan air mata yang masih menggenang. Dalam tidurnya, dia merasa gelisah. Satu mimpi tentang kehidupan mereka mengusiknya, tentang bagaimana kekasihnya tenggelam dalam kegelapan.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now