Moonlight '8

521 94 18
                                    

💫💫💫

Love at The Moonlight 🌕

Jam demi jam terus berputar, waktu semakin merangkak menuju sore

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam demi jam terus berputar, waktu semakin merangkak menuju sore. Di luar sana, langit biru cerah ditimpali awan putih menggantung, bergerombol dan cemerlang oleh terpaan sinar matahari. Di dalam perpustakaan, Xiao Zhan sedang memeriksa setiap buku pada barisan rak yang berderet. Sesekali ia memberikan arahan dan keterangan pada pengunjung yang kebetulan sedang mencari buku referensi. Senyumnya masih terukir ketika ia kembali mengalihkan fokus pada deretan buku sewaktu menangkap bayangan seseorang yang mendekat.

Xiao Zhan menoleh, senyumnya sirna karena seseorang itu adalah Wang Yibo. Pemuda itu masih tetap menggunakan kacamata tebal, rambut diponi lurus dan rambut belakangnya diikat sebagian dengan karet gelang. Ia sampai tak habis pikir kenapa pengelola perpustakaan menerima karyawan dengan penampilan seperti itu meski cara berpakaiannya terlihat rapi.

“Hai... Sepertinya kau sedang sibuk,” suaranya yang berat menyapa.

Tanpa menjawab, Xiao Zhan segera membuang muka dan hendak berlalu tetapi dikejutkan oleh pegangan di tangan. Seketika ia menoleh, melirik tajam pada pegangan Yibo pada tangannya.

“Aku masih ada urusan. Tolong lepaskan,” pinta Xiao Zhan baik-baik.

“Kau tidak sesibuk itu, aku tahu kau hanya menghindar. Apa kau marah?” Yibo menaikkan alis.

“Kau karyawan di sini dan sebenarnya tahu namaku, tapi kau pura-pura mengajakku berkenalan. Caramu sungguh kuno,” desis Xiao Zhan, dan menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Yibo.

“Jadi kau marah karena itu? Aku hanya ingin mengenalmu langsung. Kau tidak keberatan, kan?”

“Jangan sok akrab denganku,” Xiao Zhan membalas.

“Ayolah, Xiao Zhan. Apa kau harus memusuhi sesama karyawan? Kita bekerja di satu tempat,” ujar Yibo. Ia mengekor langkah Xiao Zhan yang berjalan menuju rak lain. “Jangan lupa, kita sekarang satu tim. Aku bertugas mengerjakan segala sesuatunya bersamamu,” ia menambahkan.

“Aku bisa bekerja sendiri,” balas Xiao Zhan, nyaris bergumam karena tidak ingin menimbulkan keributan.

“Tapi aku tidak bisa bekerja sendirian,” kata Yibo.

“Itu urusanmu. Apa hubungannya denganku?” Xiao Zhan mendengus. Sesaat kemudian ia berpaling kaget karena lagi-lagi tangannya ditarik, kini lebih kuat dan dirinya menghadap Yibo yang tersenyum.

“Apa yang kau lakukan?” desisnya.

“Aku hanya ingin memastikan bahwa kita akan bekerja sama. Kau tidak bisa menolak, Xiao Zhan, atau aku akan mengadu pada Ms. Chen,” ancam Yibo.

“Apa-apaan?” Xiao Zhan mendelik sebal dan memutar tubuh, tetapi gerakan lengan Yibo hampir saja membuatnya memekik nyaring. Pemuda itu memeluk pinggangnya dan menghadapkan wajah mereka.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now