Moonlight '7

529 84 6
                                    

💫💫💫

Love at The Moonlight 🌕

Pagi hari, dengan jam yang sama, Xiao Zhan sudah menunggu bus di halte jalan Xing Hu, beberapa meter dari apartemen Sky Fortune

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari, dengan jam yang sama, Xiao Zhan sudah menunggu bus di halte jalan Xing Hu, beberapa meter dari apartemen Sky Fortune. Sambil menunggu, matanya beredar memperhatikan sekitar, pada pepohonan yang berderet di taman pertengahan jalan, membatasi jalanan seberang yang berlawanan arah. Pucuk-pucuk hijau itu bergoyang pelan membawa hembusan angin yang menyejukkan pejalan kaki.

Matahari pagi bersinar ceria, namun keceriaan itu tidak ada di dalam diri Xiao Zhan. Ia sedikit memundurkan kaki untuk melindungi kepalanya dari semprotan sinar mentari sehingga terlindungi oleh awning warna abu yang dibangun di sekitar halte. Mata beningnya sedikit menyipit melihat jalanan yang berkilau serta kaca-kaca mobil yang memantulkan cahaya. Ketika melihat bus yang menuju ke tempat kerjanya tiba, Xiao Zhan memajukan langkah dan menunggu satu dua orang yang turun. Ia merasakan hembusan udara sejuk ketika memasuki bus dan memutar pandang untuk mencari kursi kosong.

Xiao Zhan mendekati jok sebelah kiri, dua baris dari belakang dan menghempaskan pantat di atasnya. Ia menghembuskan napas lega dan menikmati sejuknya pendingin udara yang membelai wajah. Sesaat ia mengusap sisi kening dan belakang leher sampai kepalanya menoleh karena kini seseorang menempati jok sebelah yang kosong. Sekilas menatap, namun tanpa kesan apa-apa ia kembali memalingkan muka dan kini melempar tatapan ke luar jendela.

Beberapa detik berlalu, Xiao Zhan menoleh lagi karena satu suara berat yang berkata pada penumpang di sebelahnya.

“Kau bisa pindah ke kursi lain? Aku ingin duduk di sini.”

Seorang pemuda yang menggunakan topi berdiri di dekat jok.

“Apa masalahmu? Ada jok lain yang kosong, kenapa harus di sini?” Penumpang di sisi Xiao Zhan membantah.

“Karena aku ingin di sini,” pemuda itu berkata lagi dengan tegas.

“Apa bedanya kau duduk di jok mana. Di kendaraan umum saja banyak tingkah.”

“Kau mau pindah atau tidak? Kalau memang sama saja, berarti kau pun tak masalah pindah ke kursi lain.” Pemuda yang berdiri menancapkan tatapan tajam dari balik kacamata yang bertengger di atas hidung.

Penumpang di sebelah Xiao Zhan balas mendelik, namun tak urung ia bangun dari kursi dan mengumpat di belakang si pemuda.

“Pemuda sialan, mau duduk saja membuat keributan. Beruntung bus ini sedang tidak penuh. Dasar kutu buku!” Penumpang itu mendengus keras sambil menghempaskan pantat di kursi lain.

Sementara pemuda yang sebelumnya meminta penumpang itu pindah kini menempati jok di sebelah Xiao Zhan, mengerling sekilas pada sosok manis yang memperhatikan karena keributan kecil yang ia ciptakan.

“Hai...” ia menyapa dan melempar senyum ramah.

Bibir tipis Xiao Zhan sedikit tertarik, membentuk senyum ragu. Sedetik kemudian ia mengalihkan pandang, mengamati lagi keadaan di luar dari kaca jendela. Ia cukup heran sebenarnya dengan pemuda berkacamata yang kini duduk di sebelahnya. Membuat keributan hanya karena tempat duduk yang tidak ada bedanya.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now