Moonlight '9

476 90 7
                                    

💫💫💫

Love at The Moonlight 🌕

Hari kedua, hari ketiga dan hari-hari berikutnya, Xiao Zhan harus membiasakan diri ditempel terus oleh Wang Yibo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari kedua, hari ketiga dan hari-hari berikutnya, Xiao Zhan harus membiasakan diri ditempel terus oleh Wang Yibo. Mereka pun bertukar nomor ponsel untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Keduanya pergi dan pulang kerja bersama, duduk berdampingan dalam satu kursi. Tetapi sore itu, sangat tidak menguntungkan karena keadaan bus disesaki banyak penumpang. Orang muda harus mengalah pada orang tua yang kebetulan tidak mendapat kursi.

Xiao Zhan kini berdiri di di tengah-tengah karena memberikan kursinya pada seorang kakek-kakek. Ia pun bersisian dengan Yibo yang sudah lebih dulu berdiri karena merelakan kursinya pada seorang wanita paruh baya. Entah hari keberapa mereka bersama tetapi secara perlahan, Xiao Zhan mulai bisa menerima kehadiran Yibo di setiap waktunya. Ia bahkan cukup senang karena pemuda itu mengikuti sarannya. Yibo kini menggunakan kacamata lensa bening yang lebih tipis dan rambut depannya sedikit ditarik ke sisi membentuk poni samping. Hanya saja dia masih mengikat rambutnya dengan karet gelang.

Xiao Zhan memegang erat-erat pegangan di atas, namun tetap saja di kala bus itu melaju kakinya harus siap menyeimbangkan tubuh karena terkadang bus berbelok atau berhenti sesaat di lampu merah. Di kala bus itu kembali melaju, ia terdorong ke depan dan merasakan tangkapan erat pada pinggang.

“Jangan jauh-jauh dariku,” suara Yibo berbisik di dekat telinga. Bibirnya nyaris menempel pada daun telinga dan Xiao Zhan merasakan desiran halus di pembuluh darah. Ia berusaha berpegangan pada sisi jok dan menghindari tatapan seorang laki-laki lain yang berdiri tepat di depannya.

“Menghadap padaku,” pinta Yibo, kembali berbisik.

“Apa?”

“Laki-laki di depanmu mencuri kesempatan. Menghadap padaku,” ulang Yibo.

Xiao Zhan melirik sekilas pada laki-laki yang menatapnya penuh minat. Merasa tak nyaman, ia pun kini berbalik membelakangi dan menghadap Yibo hingga wajah mereka berdekatan. Tanpa diduga, Yibo menarik pinggangnya hingga ia menempel pada tubuh Yibo.

“Dengar. Jika terus seperti ini, aku tidak akan membiarkanmu menaiki bus lagi,” Yibo berdesis. Sementara matanya memelototi laki-laki di depan yang memasang wajah masam. Ia terus melayangkan tatapan tajam dan mengancam hingga si laki-laki itu bergerak pindah ke sisi lain.

Xiao Zhan tidak menanggapi karena debarannya yang menyerbu. Mendapati sikap protektif Yibo membuatnya sedikit nyaman tapi juga takut. Ia tidak tahu apa alasan di balik semua tindakan Yibo, tetapi di saat seperti itu, ia merasa terlindungi. Tanpa sadar ia memejamkan mata, dan menyandarkan kepala, tidak peduli berapa lama lagi bus itu melaju dan hanya meresapi kenyamanan yang mengalir dari pelukan Yibo. Beberapa menit berlalu, ia merasakan bus itu berhenti. Xiao Zhan membuka mata dan menyadari kalau halte tujuannya sudah di depan mata. Ia pun tergesa melepaskan diri dan mengajak Yibo untuk turun.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now