Moonlight '24

332 60 13
                                    

💫💫💫

Love at The Moonlight 🌕

Odette Cafe, berlokasi di Latin Quarter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Odette Cafe, berlokasi di Latin Quarter. Bangunan itu didominasi warna coklat tua dengan jendela klasik yang berjajar. Pintunya terbuat dari kayu tebal warna coklat dan setengahnya terbuat dari kaca berlapis stiker khusus. Beberapa tulisan warna putih mengisi sebagian kaca jendela berupa menu yang menjadi andalan kafe tersebut. Set meja dan kursi juga terdapat di luar, disediakan bagi pengunjung yang ingin menikmati kopi sambil menghirup udara luar.

Senja sudah turun melingkupi suasana ketika Yibo memarkir mobil di depan kafe. Satu kondisi yang tak terduga mengharuskan mereka bertemu seseorang di Paris. Ia cukup terkejut ketika mendapat telepon dari Tn. Peter yang mengatakan bahwa dirinya sedang berada di kota yang sama dan mengajaknya untuk bertemu. Sebenarnya dia tidak ingin siapa pun mengganggu kebersamaannya dengan Xiao Zhan di kota indah itu, tetapi ia pun tidak bisa menolak dengan keras keinginan Tn. Peter. Untuk itulah ia memutuskan menerima undangannya untuk menikmati kopi bersama.

Sebelumnya Yibo sempat mendatangi komplek rumahnya di kehidupan lalu. Ia tetap mengikuti permintaan Xiao Zhan untuk memeriksa rumah-rumah mereka sebelumnya meski hal itu tentunya tidak menghasilkan banyak petunjuk. Seperti dugaannya, rumahnya di masa lalu sudah bukan lagi miliknya. Begitu pun rumah orangtuanya yang terdapat di komplek lain.

Sekali lagi mereka tidak mendapat petunjuk tentang ingatan yang ingin dicari Xiao Zhan. Meski sebenarnya Yibo merasa keberatan dengan keinginan Xiao Zhan, namun tidak mungkin membiarkan pemuda manis itu berjuang sendiri. Ia sudah mengenal sifat Xiao Zhan meski belum lama berhubungan. Kekasihnya tidak akan menyerah untuk mencari sesuatu hal yang mengusik pikirannya.

Ketika dalam perjalanan pulang ke hotel, tiba-tiba saja telepon dari Tn. Peter masuk ke ponselnya. Ia tidak pernah punya dugaan jika produser di agensinya ternyata sedang berada di kota Paris. Entah dalam rangka apa sehingga waktunya menjadi sangat bertepatan dengan acara liburan mereka. Rencana keduanya untuk makan malam romantis menjadi kacau karena telepon Tn. Peter.

Kini keduanya masih duduk membisu di dalam mobil, sama-sama menatap ke arah kafe. Yibo melepas sabuk pengaman dan menoleh pada Xiao Zhan yang tetap tidak bergeming. Sedikit banyak ia memiliki dugaan kalau Xiao Zhan merasa enggan untuk bertemu Tn. Peter. Teringat pada pembicaraan mereka sebelum berangkat ke Paris, tentang rasa tak nyaman yang dialami Xiao Zhan karena tatapan Tn. Peter.

“Jika kau tidak ingin masuk, aku tidak akan memaksa. Aku hanya akan menemuinya sebentar,” ia berkata seraya mengusap bahu Xiao Zhan. Kekasihnya menoleh, sesaat saling melempar tatapan dan ia memberikan senyum untuk meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

“Tidak akan bagus untukmu jika aku tidak masuk. Mungkin saja akan semakin mengundang rasa penasaran,” sahut Xiao Zhan.

“Tapi aku pun tidak menginginkan hal yang membuatmu tak nyaman. Lebih baik aku pergi sendiri, aku bisa beralasan kalau kau merasa tidak enak badan,” balas Yibo.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now