Moonlight '13

392 72 10
                                    

💫💫💫

Xiao Zhan berharap, malam itu bukanlah malam perpisahannya dengan Wang Yibo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiao Zhan berharap, malam itu bukanlah malam perpisahannya dengan Wang Yibo. Tetapi ia harus menerima kenyataan karena di keesokan hari dan hari-hari berikutnya, Yibo benar-benar tidak muncul lagi dalam hidupnya. Ia kembali pergi dan pulang sendirian, tidak ada lagi yang memperhatikan. Tidak ada sosok yang ia tunggu di halte maupun di perpustakaan. Yibo tidak lagi mengisi hari-harinya yang mulai dirasa berbeda. Satu rasa yang hadir dalam dirinya, ia sangat merindukan Wang Yibo dan semua perhatiannya.

Hari ketiga setelah kepergian Yibo, Xiao Zhan jadi sering melamun di dalam bus. Seperti sore itu, ia hampir melewatkan halte yang biasa dirinya turun karena tenggelam dalam lamunan.

“Tunggu, Pak!”

Xiao Zhan tergesa-gesa bangun dan turun dari bus. Napasnya berhembus lega sambil membenahi tali tas pada bahu. Ia mulai berjalan menuju apartemen. Jam selanjutnya ia melakukam rutinitas seperti biasa, memasak dan makan seorang diri. Acara makan itu ia lewati sambil memelototi ponsel yang sengaja ia letakkan di atas meja. Harapannya, komunikasi dari Yibo meski hanya berupa chat muncul pada layar. Tetapi sampai ia menghabiskan menu makan malam, ponselnya hanya membisu dengan layarnya yang hitam.

Mendesah pasrah, Xiao Zhan beranjak bangun dan mulai merapikan bekas makan kemudian melangkah ke arah ruang tamu sambil membawa secangkir teh hangat. Ia mencoba menyalakan televisi, mengisi keheningan ruang tamu dengan suara-suara pelan dari sebuah drama yang tidak ia pahami. Ia menyesap teh pelan-pelan, berusaha untuk fokus pada cerita namun pikirannya justru melayang pada sosok pemuda yang tidak ada.

Menyandarkan punggung pada sofa empuk, mata beningnya terus tertuju pada setiap adegan di layar, tetapi dalam pandangannya, tokoh utama dalam drama berubah menjadi dirinya dan Yibo. Ingatannya terhadap pemuda itu menjadikan semua hal terlihat seperti yang ada dalam bayangan. Ia melihat Yibo memeluk dirinya dalam drama, mencium dan membisikkan kata-kata cinta. Tetapi di kala matanya mengerjap lelah, sosok Yibo menghilang dan terganti tokoh asing yang membuatnya sedih.

Xiao Zhan memeluk bantal sofa, memejamkan mata dan membaringkan tubuh pada sandaran sofa. Wajah manisnya nampak muram dan sedih.

Yibo... Aku merindukanmu

Batinnya berbisik pilu.

Perlahan kedua kakinya naik dan memeluk bantal erat-erat. Suara-suara dalam drama mengiringi dirinya yang berusaha untuk tertidur sambil membayangkan Yibo, berandai-andai pemuda itu mengisi hatinya yang sepi.

Yibo, kau bilang akan mengabariku, tapi kau menghilang. Apa kau melupakanku begitu saja, setelah kebersamaan kita yang singkat?

Apakah kau juga merindukanku? Apa kau menyukaiku? Karena aku merasa ... kalau aku menyukaimu...

Kata hati yang terus bergema mengiringi Xiao Zhan ke alam mimpi.

🪷🪷🪷

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Where stories live. Discover now