Moonlight 1'

1.5K 139 28
                                    

💫💫💫

Love at The Moonlight 🌕

Love at The Moonlight 🌕

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Tokyo, Jepang

Stadion Tokyo Dome itu dipadati penonton, menduduki setiap baris dari kursi di sekitar panggung . Konser seorang penyanyi dan dancer yang sedang naik daun menjadi daya tarik yang membuat penonton membludak. Di malam hari yang cerah, panggung itu terlihat sangat gemerlap oleh ribuan lampu yang menyala.

Di atas panggung, berdiri seorang pemuda yang teramat rupawan. Satu mic kecil terpasang di depan mulut, menempel melalui belakang telinga. Menyanyi dan menari dengan latar belakang layar besar dan lebar yang memperlihatkan sosoknya dalam balutan kostum serba hitam. Jaket pendek model sport dan dihiasi kancing yang berderet melapisi lagi kemeja hitam variasi abu.

Suara musik yang berdebam, hingar bingar dan sorak sorai penonton menjadi pengisi malam di musim semi. Lampu sorot ribuan watt dan tarian lampu neon dari sisi panggung semakin memeriahkan suasana. Penyanyi muda itu tersenyum dan melepas jaket, sesaat kemudian ia melempar jaket miliknya ke arah penonton, disambut suara riuh dan teriakan histeris para gadis. Entah siapa yang beruntung mendapatkan jaket tersebut tapi jeritan bahagia dan senang keluar dari salah satu penonton.

Pemuda tampan itu tersenyum lebar, memberikan ciuman jauh melalui dua jari dan berkedip penuh godaan. Sesaat kemudian beberapa dancer pendamping memasuki panggung dan mengikuti tokoh utama dalam menarikan berbagai gaya.

Konser itu berlangsung berjam-jam sampai lewat tengah malam ketika pemuda yang sudah sangat berkeringat itu kini melambaikan tangan.

“Terima kasih!!! Love you!!!”

Sosoknya kini berbalik dan berjalan ke samping panggung, menuruni tangga dan menghilang di balik layar. Seorang pemuda lain, manager merangkap asisten dari penyanyi muda tersebut menyambut dirinya yang terengah-engah dan ia menerima botol air minum dingin yang tersodor padanya.

“Penampilanmu luar biasa,” komentar itu berasal dari manager yang bernama Ethan dan kini mengusap wajahnya menggunakan sapu tangan.

“Aku harus memberikan yang terbaik buat para penggemar,” suara beratnya menjawab. Ia menyerahkan botol dan mengambil alih sapu tangan. Sambil mengusap leher dan wajah, ia berjalan menuju ruang rias.

“Aaron, kau nampak tidak senang.”
Ethan menyusul langkah pemuda yang ia panggil Aaron.

“Panggil aku Yibo,” tukas si pemuda.

“Oke, Yibo. Apakah hal yang sama yang selalu mengganggumu?” tanya Ethan setelah meralat panggilan.

“Kalau sudah tahu kenapa masih bertanya?”

Penyanyi muda itu menghempaskan pantat pada kursi rias, berputar sesaat sambil memejamkan mata. Parasnya luar biasa tampan dan menawan. Wajah yang terpahat dengan sempurna, berkulit putih, bersih dan cemerlang oleh riasan. Rambut hitamnya sedikit kebiruan, panjang menjuntai di atas tengkuk, surai pendek dan ikal jatuh menutup kening. Memiliki nama lengkap Wang Yibo dan terkenal dengan nama panggung, Aaron.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐚𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝓜𝓸𝓸𝓷𝓵𝓲𝓰𝓱𝓽Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora