BONANZA - 057

29K 1.5K 13
                                    

Sok, yang belum Vote, Vote dulu atu.... Kita imbangi. Xixixi

057'

******

Kak! Balikin!Nanza berusaha mengambil handphonenya yang Kalingga sembunyikan ke belakang punggung laki-laki itu.

Kalingga menggelengkan kepalanya, “Nggak. Tujuan lo ke sini mau apa, si? Mau maen HP depan gue?”

Nanza menghela napasnya. Gadis itu menjauh dari Kalingga dan kembali duduk seperti semula, “Gue bosen, Kak.” ucapnya.

Kalingga berdecak. Laki-laki itu bangkit memasukan handphonenya ke dalam kantung celana pendek yang di pakainya, lalu berjalan mengelilingi meja  duduk di samping Nanza.

Sesuai janji, malam ini Nanza menemani Kalingga belajar meski gadis itu tidak sama sekali menjanjikannya. Tidak apa. Toh, hanya menemaninya belajar.

Nanza menatap Kalingga dari samping, gadis itu baru menyadari kalau aura Kalingga akan bertambah jika sedang fokus seperti ini. Gadis itu jadi sulit berkedip.

“Susah ya, pelajaran kelas dua belas?” tanya Nanza ikut mengamati buku yang sedang Kalingga salin ke dalam buku tulisnya.

Kalingga menggelengkan kepalanya, “Nggak. Asal kita tahu bagaimana cara untuk memahaminya.” ucap laki-laki itu tak teralih.

Mulut Nanza terbuka membentuk huruf O. Kalau di pikir-pikir, sepertinya Kalingga termasuk siswa pintar. Tapi, menurut Nanza perilaku yang semenah-menah laki-laki itulah yang menutupi kepintarannya sendiri.

“Kak, kalau boleh tahu, lo peringkat berapa di kelas?” tanya Nanza ingin mengetahui lebih pasti.

Kalingga membuka lembar berikutnya pada buku paket, “Semester kemarin, peringkat gue turun jadi paling rendah.”

Nanza mengangguk, “Keberapa?” tanya gadis itu lagi.

“Ke dua.”

Nanza melotot, “Kak! Gila aja, itumah bukan terendah namanya! Gue aja be....” Nanza mengatupkan  mulutnya. Bisa malu kalau Kalingga mengatahuinya.

“Belum pernah?”

Nanza berdecih, “Nggak usah ngeledek! Gue bisa kok jadi peringkat pertama! Liat aja.” tegas gadis itu.

Kalingga tertawa, “Siapa yang ngeledek, sayang.... Iya, iya, buktiin ke gue lo harus jadi peringkat pertama di kelas semester akhir, oke?”

Nanza mendelik, “Siapa takut?! Oke! Kalau gue berhasil, lo mau kasih gue hadiah apa?” gadis itu mendekatkan wajahnya pada Kalingga membuat laki-laki itu menatapnya.

“Mau hadiah?” tanya Kalingga, Nanza mengangguk.

“Mau yang singkat atau yang lama?” pertanyaan Kalingga kali ini membuat kedua alis Nanza tertaut.

“Emang ada ya, hadiah yang pilihannya kayak gitu?” tanya Nanza bingung.

Kalingga menyimpan dagunya ke atas tumpuan tangan kanannya pada meja menatap dalam Nanza, “Tinggal pilih aja.” jawabnya.

BONANZA •  [TERBIT]✓Where stories live. Discover now