BONANZA - 052

30.8K 1.4K 44
                                    

FYI ⚠️
VOTE KALIAN ADALAH DUKUNGAN BUAT MOOSQUE. JADI, JANGAN LUPA VOMENTNYA!

HAPPY READING

052'

******

“Turunin gue, Kak!” Nanza memukul-mukul punggung Kalingga yang terbalut jaket ojek online yang entah bagaimana laki-laki itu bisa mendapatkannya. Kalingga mempunyai pekerjaan sampingan?

Tanpa menghiraukan Nanza, Kalingga lebih memilih fokus menyetir karena sebentar lagi akan sampai di rumah gadis itu.

“Kak! Emangnya lo mau kemana coba?! Gue nggak mau ngasih tau rumah gue dimana, ya!” Nanza mencubit punggung laki-laki itu.

Aws! Nggak lo kasih tau juga gue udah tau, sayang....” ucap Kalingga lalu tertawa renyah.

“Alah! Mana bisa?! Kecuali kalo lo penguntit!” sarkas gadis itu lalu memukul helm yang di pakai Kalingga.

Lagi-lagi Kalingga di buat terpekik, “KDRT lo, Za! Gue emang penguntit! Penguntit hati lo, boleh ga?!”

“Cih, nggak jelas!” ujar Nanza. sejak kapan Kalingga memiliki pemikiran untuk berbicara gombal garing seperti itu.

Nanza di buat terkesima oleh Kalingga yang benar-benar menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah orang tua gadis itu.

Kalingga tersenyum menatap ekspresi Nanza di kaca spion. Laki-laki itu langsung membuka helmnya, “Ini rumah siapa, ya?” tanya laki-laki itu menggoda.

Nanza merotasikan kedua bola matanya, gadis itu segera turun dari motor, “Makasih banyak, pak ojol!” ucapnya ketus.

Kalingga menarik tangan Nanza saat gadis itu hendak pergi, “Bayarannya mana?” tanya laki-laki itu berusaha menahan tawanya merasa lucu dengan wajah Nanza yang terjepit helm bogo.

“Yaudah bentar,” gadis itu langsung merogoh selembar uang berwarna hijau di saku seragamnya lalu menyodorkannya pada Kalingga.

“Helm nya.” lagi-lagi langkah Nanza terhenti lalu membalik, gadis itu berusaha membuka helm bogo di kepalanya. Sedikit susah karena tangan kirinya menenteng helm full face miliknya. Namun gadis itu berhasil.

Kalingga tersenyum miring saat Nanza memberikan helm bogo itu padanya. Laki-laki itu tahu kalau Nanza tengah jealous padanya sejak tadi siang di sekolah. Tapi karena apa?

“Buruan pulang! Nanti kemaleman! Kasian juga sama si Bapa Ojol benerannya. Pasti Kakak maksa orang itu buat tukeran posisi, kan?” Nanza langsung berbalik, gadis itu berhasil mendekati gerbang. Namun saat gadis itu hendak menggeser gerbang agar terbuka, tiba-tiba tangan berotot melingkar di perutnya.

“Kak, Lepasin. Gimana kalo ada yang liat?” Nanza berusaha melepaskan tangan Kalingga dari perutnya. Netra gadis itu menatap was-was ke arah rumahnya. Gadis itu takut, Orang tuanya tiba-tiba keluar dan salah paham kalau Nanza tengah di peluk oleh supir ojek online!

“Gue kangen.... Lo kenapa si, Za?” ucap Kalingga seraya menyimpan kepalanya pada bahu gadis itu.

Nanza yang merasa merinding dengan deru napas Kalingga yang mengenai lehernya'pun menelan susah salivanya, “Gue kesel sama lo, Kak.”

BONANZA •  [TERBIT]✓Where stories live. Discover now