BONANZA - 009

46.7K 2.2K 9
                                    

009'

******

Tugas gue selesai. Gue mau pulang.” ucap Kalingga beranjak meninggalkan Nanza.

Nanza melotot, gadis itu berlari sebisa mungkin mengejar Kalingga, “Kak! Tungguin gue!”

Kalingga menghentikan langkahnya, “Jangan lari. Lo mau lukanya keluar darah lagi? Lo kok jadi cewek nggak ada perasaan sama diri sendiri, si.”

Nanza memelankan lari nya dan berdiri di samping Kalingga, “Thanks udah bawa gue ke sini.” lalu gadis itu tersenyum.

“Gue cuma ngejalanin hal yang semestinya gue lakuin. Ngebantu cewek bodoh.” laki-laki itu kembali melangkah, tetapi kali ini langkahnya menjadi pelan.

Nanza yang menyejajarkan langkahnya dengan laki-laki itu, terus menarik sudut bibirnya untuk tersenyum, “Kak,” gadis itu menarik-narik tangan Kalingga.

Tanpa melirik Nanza, laki-laki jangkung itu memilih untuk tidak menjawab.

“Kak, jauhin Kak Sonya, ya?” ucap Nanza membuat langkah Kalingga sontak berhenti.

Laki-laki itu menatap Nanza, “Apa hak lo ngomong kayak gitu? Hm? Udah gue bilang kan semalam. Lo masih belum ngerti?”

Nanza menelan salivanya, “Gue serius, Kak. Kak Sonya nggak pantes dapetin lo, Kak. Kan masih banyak cewek di luaran sana yang lebih baik dari dia.”

Kalingga menarik tangan Nanza membawanya ke lorong kosong Rumah Sakit. Nanza meringis saat punggungnya membentur dinding di belakangnya.

Kalingga menunduk menatap lekat Nanza, “Lo nggak ada hak buat ngerendahin Sonya, lo siapa berani ngomong gitu? Lo sesempurna itu bisa ngerendahin orang lain? Siapa yang lebih baik dari Sonya. Gue pengen tau, siapa?! Bahkan lo nggak tau siapa dia!”

Nanza menelan susah salivanya, Nanza pikir Kalingga tidak akan semarah ini. Tetapi dugaannya salah, “Banyak. Gue nggak tau siapa sebenarnya Kak Sonya. Tapi gue yakin, Kak Sonya cuma bisa manfaatin lo doang, Kak!”

Kalingga maju satu langkah, laki-laki itu menyimpan kedua tangannya di samping tubuh Nanza dengan menumpukan tangannya pada dinding, “Tanpa pacar gue. Gue nggak akan ada di SMA Purnama sampai sekarang.”

Alis Nanza tertaut, gadis itu menoleh ke arah lain menghindari tatapan tajam laki-laki itu. “Gue berhutang budi sama dia. Saat gue mau balas kebaikan dia, tanpa di duga, gue punya rasa sama dia. Gue cinta sama dia.”

Nanza tidak tahu lagi harus bagaimana, gadis itu seakan terbungkam oleh ucapan Kalingga.  Dia lupa tidak mengetahui masa lalu Kalingga. Gadis itu mengangguk, “O...oke, gue nggak tau masa lalu lo, Kak. Tapi percaya sama gue, kebaikan Sonya sekarang, cuma memanfaatkan lo. Berbeda dengan dulu.”

Kalingga menarik wajah Nanza agar menatapnya, “Stop urusin hubungan gue sama Sonya. Lo cuma bocah ingusan yang terambisi oleh penasaran dan kekonyolan lo yang sok mau masuk ke dalam hubungan gue.”

Saat Kalingga ingin berbalik, Nanza menarik hoodie bagian dada laki-laki itu, “Gue nggak akan berhenti. Gue akan terus buat lo ninggalin cewek yang nggak baik buat lo itu. Asal lo tau, Kak. Kak Sonya cuma mau duit lo doang.” setelah mengucapkan itu, Nanza langsung pergi lebih dulu meninggalkan Kalingga.

Kalingga menatap punggung Nanza, “Bocah.”

******

BONANZA •  [TERBIT]✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat