BONANZA - 056

30K 1.4K 54
                                    

Asalamuallaikum ⚠️
Sebelum ke story, moosque mau nginfo nih, ketika End, Alhamdulillah BONANZA akan segera di terbitkan.

Kira-kira, siapa aja yang mau baca BONANZA versi cetaknya nih?

HAPPY READING!!!

056'

******

Aura tajam dari gadis berspatu boots martin hitam mengkilap itu menjadi atensi selorong. Dengan langkah cepat, Nanza berjalan menuju gedung kosong di belakang gedung kelas dua belas.

Sesampainya di sana, Nanza langsung membuka pintu kelas kosong sesuai janjinya untuk menemui Sonya. Dan benar saja, Sonya sudah manteng di sana.

Nanza tersenyum miring lalu mendekati gadis berwajah garang itu, “Khem,” deham Nanza membuat Sonya berdecih.

To the point, gue nggak suka bertele-tele.” ujar Sonya menyilangkan kedua lengannya ke depan dadanya.

Alis Nanza terangkat sebelah, “Bukannya lo yang nyuruh gue ke sini, Kak?” Nanza maju satu langkah.

“Seharusnya, lo udah tau pembahasannya. Bonanza, harusnya lo nyadar, posisi lo di sini itu cuma anak kecil.” tangan Sonya terangkat untuk menyentuh ujung rambut Nanza dan memainkannya.

Nanza menepis tangan Sonya, “Sory, Kak. Secara umum, batas usia anak SMA itu rata-rata sama. Beda satu tahun itu nggak akan bisa menjadi batasan untuk mempunyai posisi dan kenapa gue harus nyadar posisi gue?”

Sonya tertawa, “Lo pelakor, anjir!” teriak gadis itu mengakhiri tawanya.

Kedua alis Nanza terangkat, “Tunggu dulu nih, pelakor apa ya?”

Sonya mengepalkan kedua lengannya, “Gue nggak suka bertele-tele! Sekarang, jauhin Kalingga.”

Nanza memiringkan wajahnya, “Nggak bisa semudah itu, Kak. Apalagi....” Nanza menggantung ucapannya membuat netra Sonya semakin melebar hampir loncat keluar.

“Nggak usah sok! Apalagi apa? Hah!” sarkas Sonya.

“Apalagi, gue sama Kak Lingga udah....”

“Udah apa?!” sentak Sonya tidak santai.

Nanza mengangkat kedua tangannya menyatukan ujung jemari kanan dan kirinya yang sudah di buat membentuk krucut.

“Lo?!” Sonya menunjuk wajah Nanza.

Nanza mengangguk, “Jadi, stop manggil gue anak kecil.”

Sonya menautkan kedua alisnya, bahkan gadis itu saja sangat sulit untuk mendapatkan apa yang Nanza dapatkan. Akan tetapi kenapa Kalingga mau melakukannya dengan Nanza? Tidak dengan dirinya.

“Bohong! Mana mungkin kalian melakukan itu, mana mau Kalingga sama lo.” ucap Sonya melemah.

Nanza tersenyum miring, “Kenapa, Kak? Kak Lingga juga tau kali yang mana yang berkualitas.” tanya gadis itu semakin memancing emosi Sonya. Nanza sungguh berhasil memanasi gadis di depannya itu.

Sonya mendorong bahu Nanza hingga gadis itu mundur beberapa langkah ke belakang, “Nggak usah songong! Lo cuma pelampiasan!”

Nanza mengusap-ngusap bekas tangan Sonya di bahunya, “Pelampiasan sama yang berpindah hati itu beda, Kak. Harusnya lo nyadar, kalau yang nggak baik itu akan berakhir nggak baik. Contohnya... Ya, hubungan lo yang udah berakhir itu.”

“Tapi Kalingga cinta sama, gue!” Sonya menunjuk dadanya sendiri.

Nanza mengangguk, “Nggak Kak. Kak Lingga macarin lo cuma kesel sama Kak Alex yang nggak mau damai sama dia. Dan itu semua gara-gara lo. Asal lo tau, Kak Lingga nggak pernah cinta sama lo.” gadis itu maju satu langkah.

BONANZA •  [TERBIT]✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin