bab 69

2.2K 94 4
                                    

_ _ _ _ _

Beberapa menit pun berlalu, namun satu pun ustadz belum ada yang datang di ndalem.

Seketika keluarga dari alena menjadi sedih, karena mengingat kata-kata dari gus aryan, 'Jika ada yang datang berarti ia mau menikahi mu dengan suka rela, tampa mempermasalahkan apa pun itu, jika tidak ada, maka lenyaplah semua keinginan mu'

' bagaimana ini' batin alena merasa gelisah.

Gus aryan pun menghela nafas, lalu mengusap wajahnya kasar.

"Umur kandungan kamu berapa?" Tanya gus aryan, seketika mereka semua yang tadinya menuduk sontak menatap ke arah gus aryan.

"E-empat Minggu gus" jawab alena gugup, lagi dan lagi gus aryan hanya menghela nafas kasar, setelah itu gus aryan menatap yezia yang masih senantiasa menatap dirinya.

"Zia..." Panggil gus aryan.

"Silahkan gus, zia gk larang" ucap yezia dengan tersenyum hampa di balik cadarnya, (author tau hati kamu gk ikhlas zi)

"Gus?" Ucap gus aryan mengulang ucapan yezia tadi yang memanggil nya dengan embel-embel 'gus'

Seakan tau maksud gus aryan, yezia hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Jadi gimana nak?" Tanya abah haidar pada gus aryan.

Gus aryan pun sontak melihat ke arah abah haidar lalu mengangguk, "iya abah" jawab gus aryan, "kapan?" Tanya abah haidar lagi, "sekarang saja" jawab gus aryan pasrah.

"Saya hanya membawa cash tiga juta, apakah cukup?" Tanya gus aryan lalu mengeluarkan uang tersebut dari dompet nya lalu menaruhnya di atas meja.

"Alhamdulillah, cukup gus" ucap om aldi memandang uang tersebut dengan rasa syukur yang ada di hatinya.

Yezia hanya memandang sedih uang yang akan di jadikan mas kawin oleh gus aryan untuk menikahi alena.

'zia gk sanggup mas, tapi ini demi kebaikan alena, temen deket zia, kenapa kayak gini ya Allah, zia baru aja bahagia, tapi kenapa harus seperti ini' batin yezia merasa hampa.

"Zia.." lirih gus aryan lalu menatap yezia lekat, gus aryan bisa melihat dengan jelas, air mata yezia yang luruh di ujung matanya.

"Zia ke toilet dulu" pamit yezia lalu pergi begitu saja, saat gus aryan ingin mengejar yezia, ummi dira lebih dulu memegang tangan gus aryan.

"Udah, kamu di sini, biar ummi yang bicara sama zia" suruh ummi dira yang di angguki oleh gus aryan, setelah itu, ummi dira pun berjalan ke arah di mana yezia pergi tadi.

"Mohon maaf, nama anda siapa?" Tanya abah haidar, om aldi pun tersenyum "aldi kyai" jawab om aldi, "oh... Kalo anaknya yang paling besar siapa?" Tanya abah haidar, "sofiya alena adiba" jawab om aldi.

"Nak, hafalin namanya " suruh abah haidar yang di angguki oleh gus aryan, beberapa menit pun berlalu, "sudah?" Tanya abah haidar saat gus aryan berhenti menghafal nama alena.

"Silahkan jabat tangan om aldi" suruh abah haidar, gus aryan pun menghela nafas kasar, lalu dengan perlahan-lahan ia menjabat tangan om aldi.

'maafin mas sayang' batin gus aryan merasa bersalah pada yezia.

_ _ _ _ _

Huek

Huek

Huek

Yezia yang tak kunjung menemukan wastafel, karena kepala nya yang tak bisa fokus, jadi ia tidak melihat wastafel yang ada di ujung ruang keluarga, ia pun hanya bisa muntah pada pakaian nya itu.

JALAN TAKDIR [END]Where stories live. Discover now