bab 53

2.5K 120 1
                                    

Berpisah bukan berarti karena pertengkaran ataupun perbedaan, namun berpisah itu adalah takdir Allah.

Allah yang mendekatkan, Allah juga yang akan menjauhkan.

Khalisa yezia akila

_ _ _ _ _

"Dia siapa kamu ga?"

Seketika gus aryan menoleh ke arah sumber suara tersebut, "nayla?" Gumam gus aryan.

"Hehe, kita ketemu lagi ya ga" ucap nayla sambil mendekat ke arah gus aryan, seketika raut wajah gus aryan menjadi datar.

"Apa ada keperluan?" Tanya gus aryan dingin, "kamu dingin banget ya sekarang, gk kayak dulu" ucap nayla sedih.

"Itu kesalahan saya, saya sudah salah mengartikan namamu" ucap gus aryan dingin.

"Gk, namaku memang bener nayla azizah, kamu sering panggil aku zizi loh dulu"

"Kamu bukan orang nya"

"Mas...." panggil yezia dari atas tangga, yezia pun turun dengan sedikit berlari.

" hati-hati" perintah gus aryan, yezia pun langsung berjalan normal.

"Eh mbak" sapa yezia ramah, "iya" ucap nayla.

"Udududu, anza udah tenang ya, sini sama tante, om aryan masih banyak kerjaan, sama tante aja ya" ucap yezia lalu mengambil anza dari gendongan gus aryan.

"Yaudah, kalo gitu zia pamit dulu ya mas, mbak" pamit yezia.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikummussalam" jawab gus aryan dna juga nayla.

Setelah itu, yezia langsung saja membawa anza untuk jalan-jalan di luar.

"Dia-"

"Istri saya, jika tidak ada keperluan saya pamit dulu, Assalamualaikum"

"Wa-wa'alaikummussalam "

Setelah itu gus aryan langsung saja pergi dari hadapan nayla.

"I-istri?"

"Aku kira, orang yang kamu inginkan aku, tapi ternyata aku salah"

"Aku rela ga, aku rela ikut kamu kuliah ke mesir supaya kita bisa ketemu setiap hari"

"Tapi apa, ternyata aku salah"

"Dia lebih dulu dari aku"

Monolog nayla pada dirinya sendiri, tak terasa, air matanya mulai luruh di pipinya, ia pun langsung mengusap kasar air matanya itu.

"Jadi dia ya ga" lirih naya lalu tersenyum sinis.

_ _ _ _ _

"Assalamu'alaikum" salam yezia pada kelima sahabat nya itu yang sedang duduk-duduk di gazebo masjid sembari menunggu adzan Maghrib yang mungkin masih lama.

"Wa'alaikummussalam" jawab kelima sahabat yezia tersebut.

"Loh, anza ikut" ucap kiran lalu bangun dari duduknya, yezia pun mengangguk.

"Iya, kayaknya mas aryan lagi sibuk, jadinya aku bawa aja" ucap yezia yang di angguki oleh teman-temannya itu.

"We, aku mau makan mangga" ucap kiran tiba-tiba.

"We, ngidam, we, ngidam" heboh susan, "yaudah kita beli aja yok" ajak yezia, kiran pun langsung menggeleng.

"Gk enak nih perasaan ku" ucap yezia takut, mereka berempat pun serentak mengangguk mengiyakan apa kata yezia.

"Aku mau mangga yang di sana" ucap kiran sambil menunjuk sopan ke arah mangga yang berada di ujung gerbang.

"Terus yang manjat siapa kiran..." geram tiara.

JALAN TAKDIR [END]Where stories live. Discover now