bab 47

2.5K 115 30
                                    

Aku tidak akan pernah lupa dengan seseorang yang aku sayang

Khalisa yezia akila

_ _ _ _ _

"We.. "

"Kenapa san? " tanya rina, mereka pun serentak melihat ke arah susan yang sepertinya sedang menahan sesuatu.

"Perut aku sakit banget... " ucap susan yang hampir menangis.

"Emang tadi kamu makan apa? " tanya kiran khawatir. Susan pun menggeleng.

"Mak... Perut ku sakit.. " lirih susan.

"Kamu kenapa sih? " ucap tiara yang terlihat panik, mereka pun ikutan panik melihat susan yang seperti itu.

"Pen berak" jawab susan enteng, seketika mereka semua memandang sinis ke arah susan.

"Ya Allah susan.... Kirain kenapa, yaudah berak sana" ucap tiara sinis.

"Hehe, belum di suruh ayang" ucap susan cengegesan.

"Ayang ayang, no di deket gerbang ayang banyak, ambil aja, tapi izin ke kyai dulu" ucap rina geram dengan tingkah sahabatnya itu.

"Itu mah ayam, bukan ayang, ayang ku di samain sama ayam mana sama" ucap susan cemberut.

"Sama aja sih kalo aku" sarkas yezia, seketika wajah susan jutek karena mendengar perkataan dari yezia, "kamu pacaran ya... " sindir yezia.

"Dia mah jondi zi" sarkas rina sambil menahan tawanya, "hah, jondi, jondi siapa atuh? " tanya yezia kebingungan.

"Jondi, jomblo abadi, hahahaha" ucap rina yang di akhiri dengan gelak tawa yang keluar dari mulut rina.

" dia mah, liat ikhwan bening dikit langsung di panggil ayang" sambung rina lagi, yang membuat susan semakin jutek, ya.. Cemberut lah gitu.

"Udah ih, kau pen berak" ucap susan sinis, lalu pergi ke kamar mandi.

Mereka semua pun tertawa melihat tingkah laku susan yang seperti itu.

"Udah ih, jangan diketawain, kasihan tau" tegur yezia yang membuat mereka semua berhenti tertawa.

"Oh iya zi, kepala kamu masih sakit? " tanya kiran, yezia pun menggeleng.

"Udah gk sakit lagi sih" jawab yezia lalu memegang kepalanya, mereka semua pun mangut-mangut mendengar jawaban dari yezia.

"Kamu udah bisa mengingat kembali? " tanya kiran, lagi dan lagi yezia hanya menggeleng, "aku belum ingat pasti" jawab yezia sedih.

"Batas waktu tertentu nya emang kapan? " tanya sajida yang mulai angkat bicara, karena sedari tadi ia hanya diam.

"Kata dokternya sih sampai semingguan gitu, ini sih udah hampir seminggu, dan kepala aku juga udah gk sakit lagi" jawab yezia, mereka semua pun mangut-mangut.

"Kita bantu ingat sekarang aja gimana? " usul rina, yezia pun mengangguk antusias, "ini yang bener kapan sih, seminggu lagi apa sekarang? " tanya tiara yang bingung.

"Sekarang aja gimana? " tanya kiran, yezia pun lagi dan lagi hanya mengangguk, meng iyakan perkataan dari kiran.

"Yaudah, kita mulai dari diri kamu sendiri" ucap kiran, yezia pun mengangguk.

"Biar aku aja yang tanya ke zia" usul rina yang di angguki oleh mereka bertiga.

"Hadap ke aku zi" suruh rina, yezia pun menghadap ke arah rina.

"Kita mulai ya" ucap rina, yezia pun tersenyum.

"Kamu masih ingat dengan hobby kamu? "

"Hm.. Hobby ya.., hm.. Masak"

JALAN TAKDIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang