bab 7

3.5K 126 2
                                    

Saat ini, mobil yang dikendarai om Ibnu sudah sampai di pemakaman umum.

Mereka semua keluar dari mobil.

"Tan, nek, om" panggil yezia, mereka yang di panggil pun menoleh ke arah yezia

"Ada apa sayang? " tanya nenek lestri mewakili.

"Ini, buat bunga nya, biar dia aja yang beli" ucap yezia, yang di angguki oleh mereka.

Yezia pun berjalan ke arah ruko kecil yang berjualan snack, dan bunga.

Saat sudah sampai, sang penjual menyunggingkan senyum manis ke arah yezia, yezia pun membalas senyuman tersebut dari balik cadar nya.

"Mau beli apa neng? " tanya ibu penjual tersebut.

"Ini buk, saya mau beli bunga ada? " tanya yezia, ibu penjual tersebut pun mengangguk seraya tersenyum, lalu berjalan ke arah dalam ruko untuk mengambil barang yang yezia maksud.

"Mau beli berapa neng? " tanya sang penjual, lalu menyodorkan beberapa bungkus bunga 7 warna.

Yezia pun hanya mengambil 2 bungkus bunga tersebut lalu mengambil uang yang ada di dalam tas nya.

"Dua aja buk, berapa jadinya buk? " tanya yezia sambil menyodorkan dua bungkus bunga tersebut.

Ibu penjual tersebut pun mengangguk seraya tersenyum, "ini buat neng, sepuluh ribu aja" ucap si ibu penjual dengan ramah, yezia pun mengeluarkan uang lima puluh ribu, lalu memberikan nya ke arah sang ibu penjual.

"Ini bu" ucap yezia sambil tersenyum di balik cadar nya, ibu tersebut pun mengambil uang yang ada di tangan yezia, lalu meraba saku gamisnya.

Yezia yang melihat ibu penjual tersebut akan memberinya kembalian, dengan cepat yezia mencegah pergerakan ibu tersebut.

"Loh, kenapa atuh neng? " tanya ibu penjual tersebut bingung, "ibu ambil aja kembaliannya" ucap yezia dengan tulus, ibu tersebut menatap yezia lekat lalu menjabat tangan yezia, "makasih ya neng, neng baik banget" tutur sang penjual.

"Eh gak papa kok bu" ucap yezia memegang pundak sang ibu penjual tersebut, " kalo gitu, aku pamit dulu ya bu, assalamu'alaikum " pamit yezia dengan tersenyum ramah, "waalaikumsalam" jawab sang ibu penjual tadi dengan tersenyum.

Yezia pun berjalan ke arah keluarganya berada.

"Assalamu'alaikum" dalam yezia saat sudah sampai di mana keluarganya menunggu.

"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga.

"Sayang kok lama? " tanya tante dahlia yang kelihatan kecapean.

"Hehe, itu tadi tan, aku ngobrol dulu ama ibu penjualnya" ucap yezia sambil cengengesan.

"Yasudah kalo gitu, ayo, nanti kita terlambat nyampe ke pondoknya kalo ngobrol terus" sela om Ibnu yang di anggukki oleh ketiga perempuan yang berbeda umur tersebut.

_ _ _ _ _

Saat ini, yezia dan keluarganya sudah berada di dalam mobil seusai ziarah ke makam orang tua yezia.

"Sayang nenek mau cerita sama kamu" ucap nenek lestri lalu menarik tangan yezia, supaya yezia lebih dekat dengannya.

"Cerita apa nek? " tanya yezia sambil menatap nenek lestri lekat.

"Jadi dulu, mama sama papa kamu itu punya sahabat, namanya ummi dira sama abah haidar, mereka berdua ini suami istri, mereka adalah sahabat mama dan papa kamu, mereka itu punya pesantren, namanya pesantren al ikhlas. Dulu pas mama kamu lagi hamil kamu, ummi dira itu sayang banget sama kamu, belum lahir aja udah di sayang apalagi udah lahir, katanya karena ummi dira itu udah gk bisa hamil lagi jadi, dari itu ia selalu jaga kamu" ucap nenek lestri bercerita, yezia pun hanya mendengarkan dengan bersandar di bahu nenek lestri.

JALAN TAKDIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang