bab 23

3.2K 124 0
                                    

Saat ini yezia sedang berada di tempat yang mungkin akan menjadi tempat menyendiri nya jika berada di ndalem, tepatnya di sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku, mungkin ruangan itu milik gus aryan.

Yezia memilih untuk duduk sambil menekuk lututnya di pinggir sofa dalam ruangan tersebut.

"Ya Allah..., zia gk mau lagi di tinggal sama orang yang buat zia nyaman...., zia gk mau ya Allah... " gumam yezia dengan air mata yang terus luruh.

Tak lama kemudian pun, yezia terdiam sambil menatap kosong ke dapan, mungkin bisa di bilang melamun.

_ _ _ _ _

Saat gus aryan selesai mandi, ia memilih untuk mengganti pakaian nya, ia memilih memakai jubah warna coksu agar serasi dengan gamis yang gus aryan belikan untuk yezia.

Setelah selesai berganti baju, gus aryan memilih untuk mencari keberadaan yezia.

Sudah beberapa menit ia mencari yezia di kamarnya namun hasilnya nihil, yezia tidak ada di kamar tersebut.

Gus aryan pun memilih untuk ke lantai bawah, siapa tau yezia ada di sana.

"Ummi.. " panggil gus aryan cemas, mendengar gus aryan yang memanggilnya, ummi dira pun langsung menghampiri anaknya itu.

"Ada apa sayang? " tanya ummi dira saat sudah berada di depan gus aryan.

"Lihat zia gk mi? " tanya gus aryan cemas, "loh, bukanya dia ada di kamar kamu" jawab ummi dira bingung.

"Gk ummi, zia gk ada di kamar Ryan, tadi Ryan udha cari zia di kamar, tapi gk ada" ucap gus aryan semakin cemas, "coba cari di atas, siapa tau kan di kemar sebelah ada" ucap ummi dira yang di angguki oleh gus aryan.

Gus aryan langsung berlari ke lantai atas untuk mencari yezia.

Gus aryan sudah mencari yezia di lantai atas namun tak menemukan nya.

Gus aryan pun berjalan ke arah ruangan privasi miliknya, saat sudah berada di depan pintu ruangan tersebut, gus aryan melihat jika pintu itu sedikit terbuka.

"Apakah zia ada di sini? " batin gus aryan bertanya-tanya, gus aryan pun membuka pintu ruangan tersebut dengan hati-hati.

"Assalamu'alaikum" lirih gus aryan saat masuk ke dalam ruangan tersebut.

Gus aryan pun mulai berkeliling mencari keberadaan yezia di ruangan tersebut.

Saat berkeliling ruangan tersebut, gus aryan berucap syukur, karena, ternyata yezia berada di sana, namun,  kenapa tatapan yezia seperti kosong.

"Zia... " panggil gus aryan lalu mendekat ke arah yezia.

Yezia hanya diam, tak menanggapi panggilan dari gus aryan.

Gus aryan pun langsung memegang bahu yezia, karena ia tak mendapat sahutan dari yezia.

Merasa ada yang memegang bahunya, yezia pun menoleh, dengan senyuman mengerikan dan mata yang melotot, yezia tertawa.

"HAHAHAHAHA...., dia sudah berada di dalam kendaliku..... " ucap yezia namun dengan jiwa yang berbeda.

Tau gk sih, raga yezia, tapi tuh bukan yezia, kesurupan gitu lah ya.

Tiba-tiba sosok yang ada di dalam raga yezia menangis, "dan kamu, jangan pernah ganggu saya.... " ucap sosok tersebut menunjuk ke arah gus aryan.

Gus aryan yang mengerti jika saat ini yezia sedang kesurupan, dengan perlahan ia memegang ubun-ubun yezia.

"Mau apa hah" ucap sosok tersebut marah, "siapa anda? " tanya gus aryan sambil melihat ke arah mata yezia.

"Kamu tidak perlu tau" ucap sosok tersebut, terdengar serak.

JALAN TAKDIR [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora