bab 6

3.5K 132 1
                                    

Ceklek

" apa tan? " tanya yezia ketika sudah membuka pintu.

"Ini, kita sarapan dulu yuk, baru setelah itu kita berangkat ke pondok" ucap tante dahlia yang di anggukki oleh yezia.

Yezia pun langsung menutup pintu kamarnya lalu berjalan menghampiri tante dahlia yang mendahului nya.

Tante dahlia dan yezia pun sudah sampai di ruang makan, dan langsung duduk di tempat mereka masing-masing, tidak ada pembicaraan ketika mereka sarapan hingga selesai, saat sudah selesai sarapan, tante dahlia dan yezia pun merapikan meja makan dan mencuci piring, sedangkan om Ibnu dan nenek sudah berada di ruang tamu.

Yezia dan tante dahlia pun menghampiri nenek lestri dan juga om Ibnu di ruang tamu, saat yezia dan tante dahlia sudah sampai, mereka berdua pun langsung duduk, dengan tante dahlia di samping om Ibnu, dan yezia di samping nenek lestri.

"Sayang" panggil nenek lestri kepada yezia, "iya nek ada apa? " tanya yezia yang masih fokus mengotak atik benda pipih di tangannya, "kita perginya sekarang ya" sambung nenek lestri, yezia pun menghentikan aktivitas nya yang sedang mengotak atik benda pipih tersebut, kini pandangan yezia terlalih pada sang nenek yang berada di samping nya.

"Bukanya perginya jam 9 ya nek? " tanya yezia, pasalnya ini terlalu pagi, "iya sayang, tapi lebih cepat lebih baik" ucap nenek lestri sembari tersenyum hangat, yezia pun hanya pasrah lalu membalas senyuman nenek lestri.

"Yaudah kalo gitu om panasin mobilnya dulu ya" pamit om Ibnu lalu berdiri dari duduk nya, yang lain hanya mengangguk, setelah itu om Ibnu pun berjalan ke arah garasi untuk memanaskan mobilnya.

_ _ _ _ _

Pov aryan

"Woy, gifa! " teriak seseorang dari arah belakang aryan, ya!, gus aryan di panggil gifa oleh teman se geng nya.

"Wa'alaikumussalam" sindir aryan, seseorang tersebut pun hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "hehe maaf lupa" ucap nya sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Assalamu'alaikum" salam seseorang tersebut, "waalaikumsalam" jawab gus aryan dengan wajah datarnya.

"Lama-lama gw tendang juga lo el" ucap aryan, ya! Gus aryan kalo bersama temannya ya.. Begini, jauh beda ama gus aryan, yang ini lagi mode gifa.

Elsyo gabriel alexander, anak buah sekaligus teman akrab gus aryan dari kecil.

"Lo ngapain ke sini? " tanya gus aryan dengan tatapan dinginnya, elsyo hanya bergidik ngeri melihat tatapan tersebut.

"Ini, gw ada berita penting" ucap elsyo serius, melihat keseriusan elsyo, gus aryan pun ikut serius, lalu mulai fokus dengan apa yang akan di ucapkan oleh elsyo.

"Jadi gini, kan si Alvin bakal nikah, kata si alvin, dia butuh banget kita buat jaga acara nikahannya, soalnya dia takut kalo nanti anak angtrax datang buat ngerusakkin acaranya" ucap elsyo menjelaskan kepada gus aryan, gus aryan hanya fokus mendengarkan sambil mengangguk kecil, "jadi apa lo mau? " tanya elsyo, gus aryan pun berfikir sebentar, lalu menggangguk kecil, "tapi-" ucap gus aryan mengantung, "tapi apa gif? " tanya elsyo penasaran, "tapi, gw datang siangan aja, soalnya banyak banget acara di pesantren, apalagi gw harus ngajar" ucap gus aryan menjelaskan dengan raut kecewa.

"Gak papa itu mah, yang penting lo hadir deh, jan lupa setelah alvi lo yang nyusul ya" ucap elsyo, gus aryan binggung, nyusul?, itulah yang ada di pikirannya, setelah lama diam, gus aryan pun ngerti apa yang dimaksud oleh elsyo temannya satu ini, gus aryan langsung menggeleng " gk, lo aja duluan, gw masih muda, umur lo udah cukup matang buat nikah, jadi setelah Alvin terus lo" ucap gus aryan membuat elsyo melongo.

JALAN TAKDIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang