Konspirasi Alam Semesta: 33

2.1K 290 7
                                    

"Kalau Mitha?"

Deg!

Jantung Rana mendadak bertalu-talu mendengar nama itu.

Rana, Pembayun dan juga Rama kini tengah berada di paviliun utama tempat tinggal Rana—mereka bertiga—yang saat ini sering bertemu untuk membicarakan strategi tahta kerajaan yang harus jatuh di tangan Rana.

Rana terkejut kala dalam pembicaraan itu, tiba-tiba Pembayun mengucapkan nama Mitha.

Pembicaraan serius mengenai wanita.

Selama hidup Rana, wanita mana yang tidak pernah terpikat oleh Rana?

Asal menunjuk, wanita itu sudah pasti akan bertekuk lutut untuk mengejar dan menerima perhatian dari Rana, sekalipun pada saat itu Ia sudah memiliki pasangan.

Tetapi untuk yang satu itu, justru Rana lah yang dibuat kebingungan.

"Siapa Mitha?" Kali ini Rama dibuat penasaran.

Perempuan mana lagi yang Pembayun kuliti informasinya. Rama mengernyitkan dahinya, bertanya-tanya rahasia apa lagi yang mampu Pembayun sembunyikan darinya.

"Tanya aja sama Mas Rana.." ujar Pembayun sambil sedikit tersenyum dan menyesap secangkir teh yang telah disajikan pelayan di rumah Rana.

Rana yang menjadi objek pembahasan kali ini, seperti menghindari nama yang disebutkan Pembayun tadi dan sedikit melenguh, "Kamu lupa? Saya nggak mau bawa-bawa Mitha ke ranah ini, Yun."

"Kenapa?"

"Saya nggak terlalu mengenal dia."

"Yakin cuma itu alasannya? Aku tahu, mas Rana nggak akan membiarkan dia masuk terperangkap ke dalam benteng tinggi kerajaan ini, karena nggak mau menyiksa dia. Itu alasan klasik, Mas. Semua bisa diperjuangkan, coba lihat.. buktinya aku?"

Baik Rana dan Rama, secara bersamaan memandang Pembayun dengan ekspresi 'Kamu itu Bahuwirya!', kala mendengar pernyataan yang keluar dari bibir Pembayun.

Pembayun sadar, kemudian salah tingkah kala keduanya menatap dirinya bersamaan, "Ehm! Maksudku, disini ada aku, juga mas Rama, aku rasa nggak ada yang perlu dikhawatirkan.."

Tidak ada jawaban lain dari Rana, membuat Pembayun tidak sabar, "Mas, Mas Rana mau berapa kali mengorbankan perasaan hanya demi kerajaan ini?"

***
Rama dan Pembayun pulang ke kediamannya, setelah aksi gencatan yang melawan sang Ayah, keduanya bersama sang putra, memutuskan untuk sementara tinggal di luar Kerajaan, mereka menginap di hotel yang masih dimiliki oleh Kerajaan.

Saat tengah masuk kamar mandi untuk membersihkan diri, Rama menarik lengan Pembayun, "Kamu nggak pernah ya, cerita sama aku.."

Pembayun merasa aneh dengan pertanyaan Rama, "Maksudnya?"

"Mitha itu siapa? Pakai acara suruh tanya ke mas Rana, memang kenapa kalau kamu yang cerita?"

"Ya.. biar lebih jelas, itu kan ceritanya mas Rana, bukan aku, Mas.."

"Kamu itu, seperti punya rahasia berdua sama mas Rana. Aneh."

"Kamu cemburu??"

"Suami kamu itu, aku atau mas Rana?" Keluar sarkas dari bibir Rama membuat Ayun menyerah, semua bisa dimaklumi kecuali kata-kata sarkas dari suaminya itu. Terlebih Ayun sudah lelah dan tidak ingin berdebat berlarut-larut.

"Mas, yang aku tahu, Mitha itu perempuan yang dilindungi sekali sama mas Rana, aku pun ketemu Mitha waktu itu nggak sengaja. Terus, sejarahnya mas Rana bisa kenal Mitha juga aku nggak tahu.. makanya aku minta Mas buat nanya langsung ke mas Rana."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Konspirasi Alam SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang