Part 40. Kiss You

38 3 0
                                    

🏩🌺 GIMME LOVE 🏩🌺

🧁 Kiss You 🧁

🧁 Kiss You 🧁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

O---*---O

.

Alice sukses membuat matanya sembab dan hidungnya yang kini memerah. Setelah berdebat lama dengan Yudha di penghujung sore tadi, gadis itu menangis tanpa henti di balik selimutnya. Dan sekarang jam dinding menunjukkan pukul setengah tujuh malam, artinya ia menangis sekitar tiga puluh menit. Namun, waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa olehnya. Air matanya mengalir begitu saja.

Gadis itu sesenggukan. Ia merasa sangat sedih setiap teringat percakapannya tadi dengan Yudha. Alice memukul dadanya yang terasa sangat sesak. Namun, rasanya menjadi semakin sesak. Kepalanya kini terasa pusing karena menangis tak terkendali. Ia tak mau persahabatannya dengan Yudha berakhir seperti ini. Will never want to.

Tadi sore, ia mendapat pesan dari Reisya yang membuatnya sangat kepikiran hingga akhirnya mengatakan hal yang sangat bertolak belakang dengan keinginannya pada Yudha. Lebih rumit lagi adalah Yudha yang tidak peka dengan perasaan Alice. Ia ingin memiliki hubungan lebih dari seorang sahabat dengan Yudha, tetapi itu sepertinya tidak akan terjadi.

"Lice, coba kamu sadar diri, deh. Seharusnya bersahabat dengan Yudha sudah cukup bagimu. Aku tahu Yudha menyukaimu, tapi kau tidak sepantasnya menyukai Yudha. Kalian berbeda dan tidak pantas bersama. Kau hanyalah gadis yang tidak punya masa depan apa-apa. Kau hanya akan membuat Yudha malu nantinya."

Awalnya Alice berusaha mencari cara agar tidak menyakiti perasaan Reisya, tetapi sebaliknya Reisya justru dengan terus terang menyakiti perasaannya dengan mengirimkan pesan itu padanya.

Pesan yang ditinggalkan oleh Reisya padanya sangat membuat sakit hatinya. Namun, ia merasa apa yang dikatakan Reisya benar adanya. Ia tidak pantas lebih dari sahabat untuk Yudha.

Alice merasa sangat down sekarang. Bibirnya terkatup rapat menahan rasa sakit di hatinya. Ia tak pernah direndahkan, baru kali ini ia mendapat perlakuan serendah ini dan, itu dari seorang perempuan yang mencintai sahabatnya. Tubuhnya gemetar menahan tangisan.

Ia tahu ini bukan kondisi yang tepat untuk pergi bekerja. Untuk itu, ia meminta izin kepada pak Gleen bahwa ia tidak bisa berangkat kerja dikarenakan sakit. Ia juga menghubungi Chelsea bahwa ia tak bisa kerja malam ini karena tak ingin sahabatnya itu khawatir. Gadis itu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia memejamkan matanya perlahan.

"Seharusnya aku dari awal sadar diri ya, Yud. Maaf kalau aku menyukaimu. Walaupun rasanya mustahil menghilangkan perasaan yang selama ini ada, aku harus tetap membunuh perasaan ini. Namun, aku harap setelah ini, kita tetap sahabatan, Yud."

Tak lama setelah berperang dengan pikirannya sendiri, gadis itupun tertidur dengan air mata yang perlahan mengering di pipinya.

.
.
.

Gimme Love [END - Revisi]Where stories live. Discover now