Part 25. Heart Attack

85 21 131
                                    

GIMME LOVE

🌹🌹🌹

.

Kalau baper, author nggak tanggung, ya, hehe

Selamat membaca, cantik / ganteng

.

🌹🌹🌹

🌹🌹🌹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Yudha menatap penuh selidik pria yang sedang berdiri di depannya. Sedangkan, Diego menaikkan sebelah alisnya.

Mereka berdua saling bertatapan tajam.

"Ngapain kamu pagi-pagi buta ke sini? Mau lihat sunrise?" tanya Yudha.

"Ya kali," jawab Diego singkat.

Yudha terkekeh pelan.

Pasti mau menemui Alice, batinnya.

"Eh Belut Kebon, kamu denger baik-baik. Alice dilarang pacaran sama neneknya. Jadi, kuharap kau tahu diri," sarkas Yudha.

Diego tersenyum tipis. "Pacaran? Eh Sapi Bejo, aku sudah terlalu tua untuk itu. Lebih baik lebih dari itu."

Yudha menyipitkan matanya. "Jangan bilang kau mau mengajak Alice menikah???"

Diego berdeham pelan. "Ya. Kenapa tidak."

"KURANG AJAR." Yudha mengepalkan kedua tangannya.

Bugh

Diego mengelap ujung bibirnya yang berdarah.

"JANGAN MIMPI BISA MENIKAHI ALICE," ujar Yudha.

Bugh

Kini gantian Yudha yang mengelap bibirnya yang juga berdarah.

"MEMANGNYA KAU SIAPA BERHAK MELARANG, HAH? BAPAKNYA ALICE??" bentak Diego.

Bugh

Diego kembali mengusap ujung bibirnya yang pecah.

"BAPAKNYA ALICE UDAH MENINGGAL, BEGO!!!" bentak Yudha.

Bugh

Yudha meringis meraba darah yang merembes dari hidungnya.

"LUPA, ANJIR!" ujar Diego.

Mereka berdua kembali baku hantam. Saling melayangkan tinju ke wajah dan perut. Tak ada yang mau mengalah dengan perdebatan itu.

Sepuluh menit kemudian.

Kedua pria itu saling tersenyum miring lalu saling ambruk ke tanah dan terbaring dalam posisi telentang. Darah dan keringat menjadi satu.

Gimme Love [END - Revisi]Where stories live. Discover now