Part 28. Coffee Paste Cafe

80 22 154
                                    

💌 G I M M E L O V E 💌

💌 G I M M E L O V E 💌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

* * *

Hari Kamis malam ini, Alice mendapat kabar dari sahabatnya Chelsea bahwa besok pagi Alice diminta pak Glenn, manajer Coffee Paste Cafe untuk datang menemuinya besok.

Gadis itu hanya menghela napas pelan.

"Akhirnya."

Hanya kata itu yang mampu ia ucapkan.

Sudah hampir satu minggu ia tidak bekerja dan hanya menunggu kabar dari kafe lama tempatnya bekerja.

Dan selama itu juga ia berbohong pada neneknya soal pekerjaannya. Ia tidak mau neneknya tahu soal pekerjaannya yang kacau.

Gadis itu lalu memandangi kartu pemberian pak Harry, yang belum ia gunakan sama sekali. Sebenarnya sih ia sangat butuh uang. Namun, ia tidak punya keberanian untuk memakainya.

"Maaf ya, Nek, aku belum bisa membahagiakan nenek."

Gadis itu membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya perlahan hingga ke dagu. Matanya mengerjap perlahan.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Gadis itu meraih ponsel di nakas meja lalu duduk di atas tempat tidurnya.

'Gary'

Dahi gadis itu sedikit berkerut.

"Aliceee!!!"

Gadis itu sontak menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Halo, Al. Apa kabar? Pastinya baik dong, kan baru ditelepon sama cogan ehehehe."

"Halo, Ger, hehe, bisa aja. Aku baik, kamu sendiri apa kabar?"

"Baik, ehm kamu nggak usah khawatir hhe. Maaf, ya, aku baru menghubungi sekarang, soalnya sibuk banget di sini. Kamu juga sibuk kerja, kan."

"Nggak apa-apa, Ger. Semangat, ya, gimana kegiatannya lancar?"

"Lancar, Al. Aku mau ngasih tahu sesuatu, The Refour Band masuk nominasi tiga besar dan hari Minggu ini acara finalnya. Doain, ya, cantik."

"Wahhhh, kalian keren banget, selamat, ya. Aku doain yang terbaik buat kalian. Jangan lupa jaga kesehatan oke."

"Terima kasih, ya, cantik."

Alice tertawa mendengarnya. "Sa ae, iya sama-sama."

"Udah makan belum?"

"Udah, kok."

"Soal pekerjaan kamu nggak ada kendala, kan? Kalau ada apa-apa bilang, ya."

Alice terdiam sejenak.

Gimme Love [END - Revisi]Where stories live. Discover now