Part 29. Dua Pengakuan

70 22 166
                                    

💘 GIMME LOVE 💘

🧋🌃 DUA PENGAKUAN 🌃🧋

🧋🌃 DUA PENGAKUAN 🌃🧋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..
..

* * *

"Makasih loh udah nganterin pulang," ujar Alice sembari meletakkan sepatu di rak yang ada di samping pintu rumahnya.

Yudha mengangguk dan hanya berdiri mematung di tempatnya.

"Sana pulang, rumah kamu di situ tuh," sewot Alice sembari menunjuk rumah Yudha.

"Ehm ... tadi kalian ngomongin apa aja?" tanya pria itu.

"Nggak usah kepo, udah sana pulang, aku mau tidur," usir Alice dan berniat melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tetapi tangannya ditahan oleh Yudha.

"Tu-tunggu bentar." Yudha berdiri di depan sahabatnya itu.

"Apaaaaa?" tanya Alice sembari menarik tangannya.

"I-itu, ehm ... Reisya ada bahas soal apa gitu nggak? Kamu jangan salah paham, dia bukan pacarku, kok," tutur Yudha.

Alice menarik napas pelan. "Tau, kok. Kamu langsung ngajak dia nikah, kan. Ya udah sih, toh itu urusan kamu. Apa lagi yang mau kamu tanya???"

Yudha mengurut dahinya pelan. "Kamu nggak marah, kan?"

Alice tersenyum masam. "Ngapain juga aku harus marah. Ternyata dia gadis yang kamu maksud waktu itu ya."

Yudha menatap gadis di depannya dengan menghela napas berat. "Iya."

Maafin aku, Al, batinnya.

Alice menarik napas pelan.

"YA UDAH, SEMOGA KALIAN BERDUA CEPAT NIKAH DAN PUNYA ANAK YANG BANYAK," teriak Alice.

"Nggak usah teriak-teriak," ucap Yudha sembari menggosok telinganya yang berdenging.

"Sana pulang!" usir Alice lalu masuk ke dalam rumah dan membanting pintu rumahnya kasar.

"Al, aku belum selesai ngomong," ujar Yudha sembari mengetuk-ngetuk pintu.

"YUDHA PULANG SANA!!!" teriak Alice dari dalam rumah.

Pria itu menggigit bibir bawahnya pelan. "Nggak marah katanya. Bohong."

"Ya udah aku pulang duluan," ujarnya lesu.

Pria itu lalu melangkahkan kaki menuju mobilnya dan melaju menuju pekarangan rumahnya yang berhadapan dengan pekarangan rumah Alice.

.
.
.

* * *

Malam Minggu, Hotel Terminata, Bandung.

Seorang gadis dengan long dress berwarna hitam putih tampak sedang kebingungan. Gadis itu adalah Alice. Ia celingukan mencari neneknya di tengah-tengah hotel yang sedang ramai ini.

Gimme Love [END - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang