⁶⁵Welcome to the world

31.4K 2.6K 184
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa vote dan komen
xexevitrex follow akun Author yaa
Nih dobel up. Hari ini gak bisa tripel up😭 soalnya pakeran aku nanti abis jam 8 malem. Ngetik cerita itu gak cepet guys. Jadi maaf ya readerss.
Semoga suka deh sama Chapter kali ini💓
෴෴


TAK!

"CEPAT! AKU HARUS KEMBALI KE DUCHY!" Tali pengekang kuda ditarik dan kakinya memukul kuda agar melaju dengan cepat.

Kuda berwarna coklat itu melaju dengan amat sangat cepat. Penunggang kuda seperti orang kesetanan. Ia takut istrinya tidak baik baik saja.

Setelah mendapatkan surat yang mengatakan jika Duchess merasa amat sakit pada perutnya, membuat Duke Leysen menaiki kudanya meninggalkan perang dengan buru buru. Ia sudah meminta bantuan dari kaisar untuk membawa bantuan.

Duke Leysen terus memacu kudanya dengan kecepatan tinggi. Guratan khawatir terlihat dimimik wajahnya.

"Tunggu aku Mi Amore." Gumamnya.

🌸💓🌸💓🌸

Sudah hampir 6 jam Putri Amoure merasakan sakit pada perutnya. Ia tau ia akan segera melahirkan, namun ia tidak tau mengapa anak anaknya seakan menolak untuk keluar.

Hellena selalu menemaninya. Belum lagi Tilly yang juga selalu ada disekitarnya. Keduanya terlihat amat mengkhawatirkan Putri Amoure.

Putri Amoure menarik nafas lalu membuangnya dengan perlahan, ia lalu melakukan hal itu lagi dan lagi.

Tilly berusaha menyemangati menantunya dengan kata kata yang membuat Putri Amoure semangat. Dalam hatinya ia khawatir. Belum lagi Duke Leysen yang masih belum datang.

"Ssss Sakitttt!" Rincau Putri Amoure sembari mencengkram erat selimut yang ia gunakan. Hellena mengelap peluh yang membasahi dari Tuan putrinya dengan talenta.

"Bersabarlah, nak. Suamimu akan segera datang." Ucap Tilly dengan lembut sembari mengelus punggung tangan Putri Amoure yang mengepal erat.

"ARGHHH! T-tidak bisaaa! I-iniiii s-sakittttttttt!" Tilly meminta Hellena untuk memanggilkan tabib. Sepertinya sekarang waktunya.

"Hellena tolong panggilkan Tabib. Duchess akan segera melahirkan." Pinta Tilly. Hellena menganggukkan kepalanya. Ia lalu berjalan keluar mencari tabib.

Setelah bertemu tabib, Hellena meminta tabib mengecek keadaan Duchess terlebih dulu.

Tabib memeriksa, hingga akhirnya ia mengangguk. "Sudah saatnya Duchess melahirkan." Ucap Tabib.

Putri Amoure menggelengkan kepalanya. "T-tidak, O-Olivier belum datangggg! D-dia sssssttt sudah ber-berjanji akan datanggg!!! Arghhh!!"

Tilly melirik kearah pintu. Tidak ada tanda tanda kedatangan Duke Leysen. "Amoure, Leysen tengah dalam perjalanan kemari. Aku yakin dia akan segera datang."

"Jika terus dihambat, maka bayimu akan tiada." Ucap Tilly dengan lembut. Tilly tidak ingin apa yang pernah terjadi akan kembali diulang.

Putri Amoure meneteskan air matanya, demi dewa ini sakit sekalii!!

Tidak mau mengambil Resiko, Putri Amoure menganggukkan kepalanya. Ia setuju, ia tidak ingin anak anaknya dalam bahaya.

"Baiklah, Duchess ikuti aba aba dari saya. Jika saya berkata terjang, maka Duchess harus menerjangnya sekuat tenaga." Putri Amoure mengangguk.

"Tarik nafas Duchess!" Mengikuti instruksi dari Tabib. Putri Amoure menarik nafas dalam dalam lalu membuangnya perlahan.

Ia kembali melakukan hal itu sebanyak 3 kali lamanya. "Terjang!" Setelah mendapatkan instruksi itu, putri Amoure langsung menerjang sekuat tenaga.

Back to the Past?Where stories live. Discover now