¹⁵Pelukan

60.5K 4.5K 28
                                    

HAPPY READING🌺
Jangan lupa vote dan komen
෴෴෴⁠ 


"Berbaliklah. aku akan membantumu." Putri Amoure menurut. Ia tidak egois. Walaupun malu, namun mau bagaimana lagi? Hellena belum juga datang. Sebenarnya wajar wajar saja. Karena hari ini masih sangat malam.

Terdengar suara tarikan resleting dari belakangnya. Tidak sengaja tangan dingin sosok yang membantunya menyenguh punggung terbukanya.

Hal itu membuat Putri Amoure menegang. "M-maaf." Entah kenapa Duke Leysen ikut gugup saat mengucapkan kata maaf. Padahal bukankah hal itu wajar? Melakukan lebih juga tidak apa, mereka kan suami istri.

Setelah selesai membantu Putri Amoure duke Leysen langsung berjalan menuju sofa. Putri Amoure pun berjalan menuju meja rias.

"Kenapa kau terbangun? Ini masih sangat malam." Ucap Putri Amoure sembari menyisir rambut coklat madu bergelombang miliknya.

"Aku mendengar suara gemercikan air. Jadi aku terbangun." Ucap Duke Leysen apa adanya. Putri Amoure menganggukkan kepalanya.

"Apa kita akan berangkat ke Duchy sekarang?" Tanya Putri Amoure sembari menatap lawan bicaranya yang hanya berjarak beberapa meter saja.

Duke Leysen menolehkan kepalanya menatap gadis yang menyandang sebagai istrinya. "Kurasa nanti pagi. Aku tau, kau pasti sangat leleh. Tidak mungkin kita melakukan perjalanan jauh jika kita tengah lelah." Jelas Duke Leysen.

"Bukankah kau ada pekerjaan yang harus dikerjakan?" Tanya Putri Amoure. "Benar." Jawab Duke itu seadanya. "Lalu kenapa kau tunda tunda?" Tanya Putri Amoure penasaran.

Duke Leysen mengangkat sebelah alisnya. Ia berjalan menuju saklar lampu, dan menyalahkan lampu mewah diatas kepala keduanya.

"Amoure, perjalanan menuju Kekaisaran timur tidaklah singkat. Butuh waktu berhari hari jika menggunakan kereta kuda, mungkin jika menggunakan kuda dan berjalan non stop, bisa saja. Walaupun ada pekerjaan yang harus aku kerjakan segera, aku tidak peduli dengan itu."

"Kaisar pun pasti mengerti karena aku tengah melaksanakan pernikahan. Aku juga sudah mengirimkan orang kepercayaanku ke istana." Jawabnya panjang lebar. Putri Amoure mengangguk.

"Istirahatlah lagi, aku akan pergi menemui Paul." Ucap Duke Leysen sembari mengambil jubahnya. Udara di Kekaisaran Blean cukup dingin malam ini. Makannya, Pria itu mengambil jubahnya.

Putri Amoure hanya menatap kepergian suaminya. Ia sedikit bersyukur, karena setidaknya tidak ada kata malam pertama.

🌺💗🌺💗🌺

Duke Leysen melangkahkan kakinya. Malam ini seharusnya hari dimana ia akan menjadi sepenuhnya seorang suami, Namun Duke Leysen tidak ingin melakukan itu pada istrinya saat ini.

Banyak alasan yang bersangkutan tentang tidak maunya ia melakukan demikian bersama istrinya. Bukan karena istrinya jelek dan sebagainya, kalian salah. Bahkan putri Amoure sangat cantik, belum lagi dengan banyaknya bakat yang dimiliki wanita itu membuatnya terkesan keren.

Duke Leysen kadang berfikir, benarkah gadis cantik itu adalah istrinya? Gadis yang ia persunting karena politik? Dibilang politik sebenarnya tidak benar juga. Kaisar timur menikahkannya dengan Putri Kaisar Blean juga karena hadiah. Yaitu, ia dinikahkan dengan Putri kekaisaran ini.

Back to the Past?Where stories live. Discover now