²¹Strawberry

43.3K 3.4K 12
                                    

HAPPY READING🌸
jangan lupa vote dan komen.
Wow, progresnya cepet banget anjirrr, ternyata begini rasanya jadi author banyak mau😭
Yang kalo minta banyak vote langsung diturutin...
Seru😭 seneng juga waktu banyak yg vote. Bukan maksudnya nyindir, maaf. Cuman seneng aja, wkwk
15 vote lagu dungg🗿
෴෴෴


"Aku senang rasanya kalian ingin datang kesini nak. Aku sangat senang." Ucap Tilly dengan sangat senang. Wajah wanita itu terkihat sangat bahagia. Lihatlah betapa bahagianya.

Putri Amoure hanya tersenyum tipis. Ia lalu menatap suaminya sekilas. Sialan ini, sedari tadi tidak membuka suara sama sekali.

Putri Amoure lalu menatap Duke terdahulu. Dan ayah mertua ini, tidak ada niatkah mereka berdua berbincang?

"Ah ibu sampai lupa. Jika kalian lelah, kalian bisa beristirahat dikamar yang sudah dise---"

"Tidak perlu. Kami hanya akan sebentar disini. Tidak ada niat untuk menginap." Nave menatap putranya, ia menghela nafas pelan.

Tilly yang mendengar suara datar anak tirinya hanya dapat tersenyum sedu. "Baiklah, rupanya begitu." Hey sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga ini?! Kenapa sangat rumit? Bahkan masalah mereka terlihat lebih rumit dari masalahku. Tcih!

Kini Putri Amoure berada ditaman kediaman De'Noulven bersama mertuanya, Tilly.

Tilly mengajaknya memetik beberapa strawberry yang tumbuh ditaman belakang kediaman inti itu. Tentunya Putri Amoure tidak menolak.

Kini Tilly sudah membawa pisau kecil dan wadah yang terbuat dari rotan. Mereka memetik Strawberry yang sudah berwarna merah cerah.

"Maafkan Leysen jika dia membuatmu kerepotan nak." Ucap Tilly tiba tiba. Putri Amoure merada bingung. Apa maksud mu nyonya?

"Jagalah dia dengan penuh kasih sayang. Anak itu sedari kecil tidak pernah mendapatkan hal itu nak." Kenapa keluarga mereka terasa rumit?

Seharusnya aku keluar dari takdirku agar tidak mati sia sia. Namun sekarang aku harus ikut campur urusan seseorang? Ini namanya keluar kandang singa masuk kandang buaya!

"Huffft, entahlah bagaimana aku menjelaskannya padamu. Yang jelas, jagalah dia nak." Putri Amoure mengangguk saja. "Tentu ibu." Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan selain menyetujui ucapan mertuanya.

"Wah bukankah strawberry ini sangat besar? Cobalah, Amoure. Rasanya amat sangat manis." Tilly memberikan sebuah strawberry besar yang sudah dicuci oleh Pelayan yang selalu ada disebelahnya.

Putri Amoure mengambil Strawberry itu lalu memakannya. "Em, benar. Ini sangat lah lezat." Tilly tertawa pelan lalu kembali memetik strawberry. Mereka pun bercerita beberapa pengalaman mereka sembari menikmati strawberry yang mereka petik.

Sedangkan itu diruang kerja Nave. Didalam dana terdapat Duke Leysen dan ayahnya, Duke terdahulu.

"Apa yang kau lakukan dengan tubuhmu, Leysen?" Tanya Nave menatap datar putra nya. Duke Leysen mengangkat sebelah alisnya.

"Apa yang anda pedulikan tentang saya tuan?" Nave menghela nafas. Tidak tau bagaimana cara berbicara dengan Putranya ini.

"Sopanlah pada Ayahmu sendiri Ley." Duke Leysen tertawa sinis. Ia menatap pria tua didepannya dengan pandangan datar.

Back to the Past?Where stories live. Discover now