³Marquess Hades

75.9K 6K 193
                                    

🌸HAPPY READINGGG🌸
෴෴෴

"Kak Allaric?" Allaric menolehkan kepalanya. Ia melihat adik bungsunya, Hana.

Putri Hana terlihat tersenyum manis pada Putra mahkota Allaric. Pipi bulatnya terlihat mengembang saat gadis itu tersenyum.

Putri Amoure yang melihat kedatangan Putri Hana hanya dapat tersenyum penuh arti. Putri Hana lalu mendekati Putra mahkota Allaric. "Apa yang sedang kakak lakukan disini?" Tanya Putri Hana sembari menatap Putra mahkota Allaric.

Sedangkan itu Putri Amoure yang merasa seakan tidak dianggap pun hanya acuh sembari menatap danau didepan matanya.

"Tentu aku yakin kau paham betul apa yang tengah aku lakukan disini." Ucap Putra mahkota dengan datar. Putri Hana tersenyum tipis. Ia lalu menolehkan sedikit wajahnya. Senyum manis kembali mengembang saat ia melihat Amoure dibelakangnya tengah duduk sembari menatap danau hijau didepan.

"Ah, rupanya tuan Putri Amoure juga ada disini. Maaf atas kelancanganku putri." Ucap Putri Hana dengan raut wajah menyesal. Putri Amoure mengangkat sebelah alisnya. Gadis itu tersenyum manis, "Tentu saja, permata kekaisaran." Ucap Putri Amoure sembari membungkuk sedikit dan mengangkat ujung gaunnya layaknya bangsawan pada umumnya.

Putri Hana tersenyum tipis, sembari ikut membungkuk kecil. Ia lalu berkata dengan senyum yang masih mengembang. "Sepertinya ada yang ingin kalian bicarakan. Baiklah kalau begitu, aku permisi dulu." Ucapnya dengan sopan. Sok tau sekali wanita itu.

Putri Amoure menatap punggung Putri Hana rumit. Seperti semula, namun apakah adegan dimana Victor tidak sengaja menabrak Hana masih akan berlaku? Walaupun aku sudah menolak untuk bertemu dengannya, namun---

"Yang mulia Putri Amo--- bruk!" Putri Amoure kini tersenyum culas. Rupanya masih sama. Putri Hana terjatuh, dan akhirnya ditangkap oleh Marquess Hades. Putra mahkota Allaric yang melihat Marquess Hades tersenyum penuh arti.

"Maafkan hamba tuan Putri." Ucap Marquess Hedes, Victor Alether Hades sembari menundukkan tubuhnya. Putri Hana menunduk. Pipinya memerah saat melihat ketampanan Victor. Ditambah lagi, pinggangnya yang dipeluk oleh Marquess itu.

Dengan cepat Marquess Victor melepaskan tangannya dari pinggang ramping Putri Hana.

"Maafkan atas kelancangan saya Yang mulia Tuan putri." Putri Hana menunduk. Tersenyum malu lalu mengangkat kepalanya.

"Tidak apa, Marquess." Victor tersenyum tipis. Melihat senyum manis Putri Hana membuat Victor terhipnotis. Namun, akhirnya ia dapat menahan diri. Dan kembali mengingat tujuan awalnya.

"Kalau begitu, hamba pamit permisi Yang mulia tuan Putri." Putri Hana mengangguk. Victor berjalan menuju ke arah Putri Amoure yang terlihat menyaksikan kedua bajingan itu. Putra mahkota Allaric sendiri melirik ekspresi adiknya. Namun, tidak ada tanda tanda akan marah dari wajah cantik adiknya.

"Salam hamba Putra mahkota, dan Tuan putri." Ucap Marquess sembari menundukkan kepalanya. Putra mahkota hanya memandang Victor dengan tatapan jengah. Ia kembali melirik adiknya, apa reaksi adiknya.

Amoure terlihat tersenyum. Allaric sudah menebak, walaupun adiknya akan menerima suatu pernikahan nanti. Namun cintanya untuk Victor amatlah dalam. Tidak mungkin adiknya dapat melupakan pria itu dengan mudah.

Back to the Past?Kde žijí příběhy. Začni objevovat