⁶⁴Fakta Duchess Laurent.

30.4K 2.4K 179
                                    

HAPPY READING🌸
jangan lupa Vote dan Komen.
Follow aku mimom yukkk
xexevitrex
෴෴෴


"HAHAHAH! HAHAHHA! AKU TIDAK JAHAT! HAHHAHA!"

"Hiksss aku tidak jahat hiksss!"

"Dia yang jahat, aku i-itu permata kekaisaran, harusnya aku dihormati dan d-disayang. HAHA, Iya harusnya aku seperti itu!"

"AKU TIDAK MURAHAN!"

"HAHAHAH!"

Pangeran Ellaric terlihat menatap kearah Putri Hana yang tengah memainkan boneka yang sudah tidak terbentuk ditangannya dengan tawa dan tangisan yang menyedihkan.

Ia merasa kasihan pada wanita itu, namun entah mengapa Ellaric merasa Putri Hana pantas mendapatkan itu semua.

Pangeran Ellaric melangkah pergi dari sana. Ia tidak ingin terlalu lama berada disana merasakan sesuatu yang aneh dihatinya.

Putra Mahkota Allaric melihat apa yang dilakukan oleh Pangeran Ellaric menghela nafas. Ia lalu menatap Permaisuri yang berada disebelahnya.

"Hikss, kenapa Hana menjadi seperti ini yang mulia? Hiksss, kenapa putriku menjadi seperti ini??" Tanyanya dengan Lirih. Putra Mahkota Allaric tidak menjawab. Lagi pula, ia tidak tau apa yang terjadi pada Adik perempuan keduanya.

Ia memilih bungkam. Permaisuri mengepalkan tangannya kesal saat Putra mahkota Allaric tidak menjawab pertanyaannya. Ia melangkah mendekati putrinya lalu memeluk sosok kurus menyedihkan itu.

Tidak ada lagi Pipi Chubby nya, tergantikan dengan Pipi tirusnya. Dan tidak ada lagi senyum cerah Putri Hana, semua itu tergantikan dengan senyum menyedihkan.

Mentalnya terganggu karena hinaan maupun cacian dari bangsawan dan rakyat.

"Putrikuuu, hiksss." Permaisuri memeluk Putri Hana dengan amat erat. Hati ibu mana yang tega melihat anaknya dalam kondisi memprihatinkan seperti ini?

"Hiksss! Aku tidak jahat! Hiksss! Dia mengambil Suamiku! SUAMIKU DIAMBIL OLEHNYA!"

"Sttt, tenanglah sayang. Ibu ada disini." Permaisuri Elve mencoba menenangkan Putri Hana yang memberontak didalam pelukannya.

"DIA MEREBUT APA YANG HARUSNYA AKU MILIKI!"

Putra Mahkota berbalik pergi dari sana. Hana terlalu egois. Bukankah wanita itu yang menolak Duke Leysen saat pertama kali? Namun mengapa sekarang seperti ini?

Melihat kepergian Putra Mahkota, Permaisuri langsung berdiri dengan tegas. Ia menatap putrinya prihatin.
"Sayang, ibu akan membalas semua yang terjadi padamu!"

💓🌺💓🌺💓

Putri Emely terlihat tengah menatap pantulan dirinya dicermin. Ia lalu kembali menatap kearah ranjang. Dimana disana Emilo masih tertidur pulas.

Putri Emely melangkah keluar dari kamar. Ia berjalan menuju dapur. "Aku lapar namun tidak tau apa yang harus aku makan." Gumamnya.

Mereka tengah berada disebuah rumah kecil, makannya tidak ada pelayan yang biasa menyiapkan makanan untuk Putri kaisar itu.

Tangannya mengambil sebutir telur.  Ia terlihat bingung, bagaimana cara memecahkan telur ini? Batinnya.

Hidup sebagai Putri dari kaisar membuat Emely terbiasa dimanjakan dan dilayani oleh para pelayan. Makannya ia terlihat bingung saat akan memecahkan telur tersebut.

Back to the Past?Where stories live. Discover now