⁴⁵Permaisuri Elca

32.8K 2.9K 26
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa vote dan komen.
෴෴


Bom!

"Apa yang terjadi?!"

"Ampuni Hamba yang mulia Duke. Para pendukung raja Cle terdahulu, pendukung raja Aron menyerang kekaisaran." Duke Leysen mengepalkan tangannya yang tidak memegang pedang.

Inilah yang ia takuti. Ia belum memberantas habis pendukung raja yang mati dipenggal beberapa minggu lalu.

Dan inilah juga alasan utamanya tidak bisa datang kepesta Ulang tahun kedua Putri Kaisar timur. Memindahkan nama atas hutan sebenarnya bukan alasan utama, alasan utamanya adalah ia harus mencari pendukung lain dari Raja itu.

Ia takut mereka mengacau dan membuat para bangsawan terluka karena kekacauan. Belum lagi, mereka berencana akan menghancurkan Kekaisaran saat kedua putri kembar kaisar berulang tahun.

Jujur saja, ia terlalu lalai. Ia juga kesal saat mengetahui fakta bahwa, istrinya dirunding bangsawan. Apa lagi istrinya seakan tidak dihormati, padahal dia seorang Duchess kekaisaran.

Bom!

"Kerahkan pasukan untuk mencari  asal pengeboman itu! Aku akan mencari dibagian barat!"

"Baik Duke." Pria dengan baju zirah itu pergi memenuhi ucapan sang Duke. Duke Leysem mengambil langkahnya dengan tatapannya yang dingin.

Melihat para prajurit kekaisaran yang tengah melawan pemberontak membuat amarah pria itu bergejolak. Dengan sekali tebas, 3-4 pemberontak mati dengan kepala yang terputus dari badannya.

Kakinya dengan lihat terus melangkah. Tangannya yang sudah cekatan memegang pedang dan sudah menguasai ilmu berpedang tampak terus memberantas para pemberontak.

Manik matanya yang berwarna biru menyalah terang. Tatapannya bagaikan serigala lapar yang ingin memakan mangsanya.

Bom!

Sring!

"Kalian berani bermain main denganku rupanya? Baiklah, akan aku beritahu, apa itu arti dari neraka sesungguhnya."

Sring!

Crek!

"Argh!"

"Argh!"

Mayat mayat berjatuhan. Pedang yang semulanya bersih mengkilap terlihat sudah berlumuran dengan cairan kental yang berbau amis.

Sring!

Merasa beberapa bantuan sudah datang untuk memberantas pemberontak dibagian barat, Duke Leysen langsung menuju kearah barat belakang aula istana.

Bom!

Bom!

Brak!

Disana sepi. Tidak ada siapapun. Sialan, rupanya pendukung pria itu bukan main main. Pemberontakan yang dilakukan sangatlah parah!

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang