³³Bayang bayang ibu

29.6K 2.8K 11
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen.
40 vote, 10 komen yuk guyss..
Whehehe..
෴෴෴


"SUDAH KUBILANG JANGAN MEMPERLIHATKAN WAJAH MENJIJIKANMU DIDUNIA INI YESEN!"

"AKU SUDAH MEMPERINGATKANMU SIALAN! AKU TIDAK SUKA WAJAHMU DIPERLIHATKAN OLEH DUNIA!"

"WAJAHMU TERLALU MENJIJIKAN HINGGA TAK PANTAS UNTUK DILIHATLAN!"

"LUKA BAKARMU BAHKAN SUDAH MENGHILANG HUGH?! BAIKLAH MARI KITA BUAT LUKA ITU LAGI!" Ucap Duchess Laurent dengan api yang membara di manik mata indahnya.

"IBUUU! Hikssss, panasss ibuu! Hikssss! Ini panass! Tolong jangan ibuu, a-aku mohon! Wajahku terbakar ibu!"

"APA KATAMU? WAJAHMU TERBAKAR HUGH?! ITULAH KEINGINANKU ANAK SIALAN! AKU INGIN WAJAHMU HANCUR SEHANCUR HANCURNYA HINGGA AKU TIDAK DAPAT MENGENALIMU!"

Yesen kecil menangis mendengar ucapan ibunya. Belum lagi keningnya yang terasa sangat sakit saat terkena besi panas yang ditempelkan oleh ibunya sendiri. "I-ibuuu---"

"BERHENTILAH MENANGIS ANAK SIALAN! AKU BENCI MENDENGAR SUARA TANGISANMU YANG MEMUAKKAN!" Duchess Laurent menatap penuh emosi pada Yesen kecil.

Terkadang bocah kecil itu selalu bertanya tanya, 'kenapa ibunya selalu tidak menyukai wajahnya? Kemana ayahnya? Kenapa ayahnya jarang ada disaat ia disiksa oleh ibunya? Ayahnya hanya datang beberapa bulan sekali. Namun, beberapa tahun ini ayahnya tidak datang.'

"I-ibu ini panas, a-aku janji tidak akan membuat ibu melihat wajahku lagi. N-namun tolong ibu, hiksss. Ini sangat panas." Bisakah kalian membayangkan seberapa sakit siksaan yang diterima oleh anak kecil itu?

Besi panas menempel pada kulit kepalanya. Bayangkan saja, jika kalian tersundut rokok atau kuali panas, akan sesakit apa?

"KAU BERISIK! AKU MUAK! IBU MUAK YESEN! IBU MUAK!" Pertahanan Duchess Laurent runtuh. Tubuhnya luruh kebawah. Maniknya bergelimang air mata yang hendak turun. Bibirnya tidak mengeluarkan isakan, hanya saja cairan bening itu terus turun menghiasi pipi putih turus milik Duchess cantik itu.

Yesen kecil menundukkan kepalanya. Ia takut pada ibunya. Ia takut ibunya melakukan hal lain.

Dan benar saja, kepala bocah itu dipaksa mendongak. Dengan keras Duchess Laurent menarik rambut blonde milik Yesen menuju gudang.

Para pelayan maupun kesatria yang melihat itu hanya diam tidak berani membantu tuan muda mereka. Mereka merasa kasihan, hanya saja mereka tidak berani dengan sang Duchess.

Beberapa pelayan meneteskan air matanya saat melihat betapa menyedihkannya tuan muda mereka.

Tidak! Duchess bukanlah orang yang jahat! Tidak itu semua salah! Keadaanlah yang membuat Duchess mereka berubah. Semenjak masuknya Nyonya Tilly menjadi istri kedua Duke Nave membuat Duchess Laurent sangat berbeda dari kata Duchess Laurent yang dulu.

Ya, keadaan yang merubahnya. Ia mendapatkan penghianatan dari suaminya. Ia benci suaminya! Sangat benci! Saat tau wajah putranya sangat mirip dengan Duke Nave, Duchess merasa benci dengan sosok Yesen.

"Ibuuu! Hiksss kepalaku sakit! Aku mohon jangan menarik rambutku lagi!  Aku tidak kuat ibuuu!" Tangis memilukan terus keluar dari bibir tipis yang sudah putih pucat itu.

Back to the Past?Where stories live. Discover now