⁶²2 Kejutan

33K 2.5K 115
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen.
Mau Doble up untuk hari ini, apa tripel up? Yuk follow dulu xexevitrex
Semoga sukaa🌷
෴෴෴⁠ 


Sesuai apa yang kemarin Duke Leysen janjikan. Kini keduanya tengah dalam perjalanan menuju suatu tempat. Putri Amoure sendiri tidak tau mereka ingin kemana.

Ia akan mengikuti kemanapun suaminya pergi. Keduanya terlihat bercanda gurau dikereta kuda. Namun tak lama keduanya terdiam. Lalu bercanda gurau lagi. Lalu diam lagi. Itulah yang terjadi.

Hingga akhirnya kerta kuda sudah tiba, kata Paul. Namun entah dimana ini. Perjalanan kesini juga cukup lama. Mungkin memakan waktu sekitar 1 jam setengah sampai 2 jam.

"Kemarilah, Mi Amoure. Aku akan menutup matamu." Duke Leysen mengambil sebuah kain berwarna merah. Ia lalu menutup mata istrinya dengan pelan agar tidak menyakiti istrinya.

Setelah itu, Duke Leysen berjalan turun dari kereta. Pria itu lalu menggendong istrinya ala bridal style agar sang istri tidak jatuh.

Duke Leysen menuntun Putri Amoure sampai tempat yang Duke Leysen tuju. Putri Amoure terlihat bingung, sebenarnya ia ingin dibawa kemana? Itulah yang menjadi pertanyaannya.

Kemana dirinya akan dibawa?

Putri Amoure terus mengikuti langkah Duke Leysen yang senantiasa berada disebelahnya, sembari memegang pinggang dan tangan rampingnya.

"Apakah masih jauh?" Tanya Putri Amoure. "Tunggulah sebentar sayang." Jawab Duke Leysen.

Tak lama keduanya berhenti. Dalam hati, Putri Amoure bingung. Kenapa berhenti? Apa sudah sampai?

"Olivier?"

"Olivier apa kita sudah sampai!" Tanya wanita itu dengan tidak sabaran. Duke Leysen terkekeh pelan. Ia lalu melepas kain yang menutupi mata istrinya dengan perlahan.

Putri Amoure membuka matanya. Matanya sedikit buram karena tadi ditutup. Wanita itu mengejap ejapkan pelan kedua manik indahnya.

Ia lalu mulai menyesuaikan cahaya yang masuk. Manik hazelnut itu memandang sekeliling dengan takjub. Duke Leysen yang melihat raut senang istrinya ikut tersenyum tipis.

"Wow." Gumam Putri Amoure merasa kagum. Wanita itu menatap keatah suaminya. Ia berlari pelan lalu memeluk sosok yang sudah menjadi suaminya itu dengan erat.

Duke Leysen pun tak mau kalah. Pria itu ikut memeluk Putri Amoure dengan amat erat. Ia juga mengecup kening istrinya penuh sayang. Ia seakan menyalurkan rasa sayangnya yang amat mendalam lewat kecupan itu.

"Terimakasih," kedua manik itu bertubrukan saling bertatap. Manik hazelnut dan biru itu terlihat amat kontras.

"Anything for my wife." Ingin rasanya Putri Amoure memukul kepala Duke Leysen. Namun, ia urungkan, ia sedang berbahagia hari ini. Biarkan saja pria itu.

Bagaimana tidak bahagia? Keinginannya yang sudah lumutan akhirnya dikabuli. Yaitu melihat dan memetik langsung buah Mirabelle dari pohonnya.

Di sekeliling keduanya, banyak sekali pohon buah Mirabelle dengan buahnya yang sudah menguning matang. Bahkan banyak sekali yang berjatuhan!

Pohon mirabelle itu terlihat dipenuhi oleh semua buahnya! Bahkan daunnya terlihat sangat dikit. Saking banyaknya buah itu, ranting pohon tersebut seakan keberatan dan meleot kebawah.

Putri Amoure berjalan kesalah satu pohon. Ia lalu mengambil salah satu buah Mirabelle yang sudah kuning kemerahan. Duke Leysen senantiasa menemani istrinya dari belakang dengan senyum tipisnya.

Back to the Past?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora