63 - Second Time

8 2 0
                                    

Kami memastikan terlebih dahulu bahwa lantai pertama gedung ini aman sebelum beranjak naik ke lantai atas. Kabar baiknya, tidak ada satu pun android di dalam gedung ini—setidaknya lantai pertama.

Kami naik ke lantai selanjutnya dan menyisir lantai itu dengan cepat dan beranjak ke lantai selanjutnya. Kami cukup memahami objektif yang kami miliki, dan untuk menemukan ruang pusat kendali tidak akan susah karena, seperti apa, sih, rupa atau bentuk sebuah ruang pusat kendali? Nah.

Di lantai terakhir; lantai enam, kami melewati lorong panjang di sebelah jendela-jendela yang terlihat setiap sekitar dua meter dan beberapa pintu di sepanjangnya. Setelah sampai di ujung, kami menemukan satu pintu kaca. Ada label bertuliskan "Communication Control Center" atau Pusat Kendali Komunikasi. Itu adalah ruangan yang kami cari, namun masuk ke dalam sepertinya adalah cerita yang berbeda.

Vallery menengok ke dalam melalui pintu kaca tersebut dan mendapati hanya beberapa orang saja di dalam, dan semuanya terlihat sedang menggunakan helm virtual. Itu artinya, kesadaran mereka sedang berada di tempat lain.

"Ini akan mempermudah kita," ujar Vallery, namun menarik tubuhnya dari pintu kaca tersebut. "Tetapi kita akan membutuhkan kartu identitas, yang asli."

"Yang asli?" Kuma mengulangi selagi mengernyit, dari mana kita akan mempunyai kartu identitas yang asli?

"Ya, kita tidak bisa menggunakan identitas palsu seperti yang kita lakukan sebelumnya. Ini pusat kendali dan sistem pertahanannya absolut. Dan juga, hanya aku yang akan masuk ke dalam."

Sekarang aku dan Logan yang mengernyit. "Kau saja?" kata kami serempak.

Vallery menatapku dan Logan secara bergantian. "Satu kartu identitas, satu orang. Sistem pertahanan kemungkinan besar akan terpicu jika lebih dari satu orang masuk melalui satu kartu identitas saja."

"Jadi bagaimana kita akan mendapatkan kartu identitas?" tanya Logan. Tubuhnya lalu dibawa melewatiku, menuju arah kami datang.

"Kita harus mencari seseorang yang mempunyai otoritas untuk masuk ke dalam ruangan ini," Vallery mulai menjelaskan, matanya tidak bisa tenang mengawasi ke dalam ruangan yang hendak dia masuki. "Beruntungnya, semua orang yang bisa kita dapatkan berada di lantai ini," tambahnya. "Kita hanya harus mencari orang tersebut di salah satu ruang kerjanya dan membawanya kemari untuk dipindai. Kalian berdua bisa melakukannya?"

Logan dan Kuma lalu berjalan ke ujung lorong untuk memastikan situasinya. Seolah tahu bahwa itu tugas mereka, keduanya lalu pergi setelah Vallery mengonfirmasi situasinya dengan beberapa target pilihan yang bisa mereka gunakan.

"Kau yakin hanya kau yang akan masuk ke dalam ruangan itu?" bisikku pada Vallery.

"Ya. Mereka semua menggunakan helm virtual, Iss, kau tidak usah khawatir. Kemungkinan besar kesadaran mereka sedang berada di dalam android-android yang mereka gerakkan di garis depan pertempuran."

"Kau yakin?" tanyaku lagi.

Dia berhenti dan mendongak, melempar tatapannya dari cahaya layar yang dia tatap dan dua bola mata itu memandangku dengan yakin. "Aku yakin."

Aku menengok ke arah pintu kaca. "Apa menurutmu kau bisa melacak keberadaan Grant?"

"Grant?" ulangnya. "Grant? Issa?" Dia mengulanginya tanpa jeda waktu, dan menaruh tangannya di bahuku, seolah hendak mempertanyakan banyak hal. "Apa yang kau inginkan dengan Grant? Menyelamatkannya?"

"Memangnya kenapa?" tanyaku balik.

Dia mengacungkan jarinya padaku, membentuk angka satu. "Pertama, menyelamatkannya bukan termasuk dalam misi kita, dan itu akan membuat cukup banyak penyesuaian yang harus kita lakukan selama misi ini berlangsung," ujarnya dengan jelas, lalu mengacungkan jari lainnya, membentuk angka dua. "Kedua, kita tidak akan mempunyai banyak waktu untuk menyelamatkannya."

OriginsWhere stories live. Discover now