49 - Raged

8 2 0
                                    

Aku mengernyit lebar. Bagaimana Hollow ini mengenaliku? Bahkan menyebutkan namaku? Dengan gerakan yang perlahan, Hollow tersebut menempatkan tangan kanannya ke benda yang melingkar di telinga kanannya yang sudah tidak lagi utuh, lalu memutar tombol putar tipis di benda tersebut. Yang bisa aku pahami, benda itu kemungkinan besar adalah alat bantu pendengaran.

"Issabella?" ulangnya dengan nada serupa, namun lebih tenang bercampur lega. Dia kemudian memberi isyarat pada ketiga temanku bahwa dia tidak berbahaya sambil tetap mengangkat kedua tangannya ke atas. "Kau Issabella, kan? Aku sudah menunggu kedatanganmu," dia mengulangi sekali lagi sekaligus menambahkan.

"Bagaimana kau tahu namaku?" tanyaku. Kernyit besar di dahiku belum beranjak. Di saat yang sama, aku mendapati ketiga temanku sudah menurunkan kewaspadaannya, namun tidak denganku dengan pistol yang masih teracung ke arah Hollow itu.

"Issa," panggil Vallery, aku bisa merasakan tangannya berlabuh di bahuku dengan perlahan, kemudian berpindah pada pistolku pada hollow tersebut – menyuruhku untuk menurunkannya. "Kurasa dia memang Lawrence Grant." Ilmuwan pendiri LastAid, yang catatannya pernah kami temukan di Rover Garden beberapa minggu lalu. "Jika dipikir-pikir, ini satu-satunya penjelasan yang masuk akal kenapa dia masih hidup," dia mencoba untuk menjelaskan, kemudian beralih pada Hollow di hadapan kami. "Apakah saya benar, Dokter Grant?"

"Benar sekali," gestur tubuhnya tiba-tiba saja melunak, begitu juga dengan Logan dan Kuma yang memasukkan kembali pistol bius yang mereka bawa. "Sebelum itu, maafkan penampilanku yang tidak karuan ini, Prominent mengurungku di sini untuk mengembangkan android sintetis dengan persediaan makanan yang sangat terbatas – seperti yang bisa kalian lihat, suaraku saja nyaris habis karena sudah lama tidak minum."

Hollow. Mereka pada dasarnya tidak bisa mati selama dua organ penting di dalam tubuhnya tidak rusak: otak dan jantung – sama seperti Ghoul. Radiasi membuat mereka mengalami mutasi genetik yang—belum jelas secara pasti—menghambat atau menghentikan proses penuaan secara permanen. Kekurangannya hanya terdapat pada kulit yang mengering seperti luka bekas terbakar, atau keloid, serta berwarna pucat, sehingga terlihat sangat berbeda dari manusia biasa.

Tiba-tiba saja tablet yang dipegang Vallery bergetar keras hingga bisa kurasakan getarannya hanya dengan melalui suara. Wajah Vallery berubah menjadi pucat setelah mengalihkan perhatiannya pada layar tablet.

"Gawat, sepertinya kita harus pergi dari sini!" Bersamaan dengan kalimatnya, lampu-lampu berwarna merah mulai menyala seperti sirene, menggantikan sumber cahaya sebelumnya yang berwarna putih.

Logan langsung menyelinap ke luar ruangan dan mengamati dari ambang pintu.

Sementara itu, aku menyadari bahwa Kuma sepertinya berubah menjadi lebih gelisah. "Apakah kita ketahuan?" tanyanya.

Dokter Grant lantas mengembalikan perhatiannya pada layar monitor yang dia tatap sebelumnya. "Bukan, ini sesuatu yang lain," katanya tanpa melepaskan tatapannya dari layar. "Sepertinya ada Ghoul yang menerobos masuk ke dalam kompleks."

Ekspresi lega menyelimuti Kuma, namun dengan cepat kembali. "Ghoul?" ulangnya agak melengking, lalu menoleh ke arahku dan Vallery. "Kita hanya punya pistol bius dan EMP, bagaimana cara kita menghadapi mereka?"

Vallery justru tersenyum seolah sudah merencanakan hal ini. "Kita tidak akan melawan mereka," dia menyodorkan tangannya yang terbuka pada Kuma, "Para androidlah."

Itu artinya ini adalah kesempatan kami untuk keluar dari sini. "Baiklah," kataku dan mendekati Dokter Grant. "Dokter, kami mencari flashdrive yang ada di sini, dan aku rasa kau juga harus ikut dengan kami. Apakah itu memungkinkan? Apakah Anda bersedia?"

OriginsWhere stories live. Discover now